Bahanangawi,Ngawi – Moment lebaran nampaknya membawa dampak tersendiri, dalam penambahan jumlah sampah di Kabupaten Ngawi. Seperti dalam pantauan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ngawi kemarin di TPA Selopuro, alami peningkatan sampah yang signifikan. mendasar hal tersebut, pihaknya harus memperluas wilayah area dengan metode open dumping Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
” Kami bertujuan, menampung tambahan produksi selama momen liburan idul fitri 2024,” jelas Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Ngawi Buklis Hani Restu Luhur, Kamis(25/4)
Perluasan area ini guna menampung sampah warga Ngawi, yang alami peningkatan saat momen lebaran karena sampah yang dihasilkan.
“Perluasannya sekitar 100 meter dari titik open dumping yang sebelumnya ditutup karena overload,’’ tambahnya.
Ditambahkan oleh Buklis panggilan akrabnya mengatakan, penambahan produksi sampah 10 sampai 15 ton per hari. Bila sebelumnya di rentang 27 ton hingga 30 ton, naik menjadi 45 sampai 46 ton saat Ramadan.
Bertambahnya jumlah sampah tersebut merupakan imbas dari meningkatnya daya konsumsi masyarakat saat lebaran tahun ini pasca pandemi sehingga bebas tanpa pembebasan pertemuan. Peningkatan jumlah sampah sudah di rasakan sejak hari pertama lebaran, dari per 7 April 26 ton, 8 April 45 ton, dan 9 April capai 48 ton.
“Pada hari pertama Lebaran, produksi sampah justru hanya lima ton karena pasar, toko, dan warung tidak buka,’’ jelasnya.
Dia menyampaikan sampah rumah tangga berupa bungkus sisa makanan dan plastik mendominasi di TPA Selopuro. Dari pantuannya sampah tersebut, didominasi bungkus makanan dan gelas minuman plastik.
Pihaknya telah berupaya menyosialisasikan penggunaan wadah sekali pakai untuk makanan dan minuman.
Namun, peningkatan sampah rumah tangga tak terhindarkan karena besarnya daya konsumsi masyarakat selama bulan puasa.
“Moment lebaran tahun ini cukup meningkat pesat sampah yang dihasilkan,’’ tegasnya (Lbr)