Bahananews,Ngawi – Festival Dewi Cemara dan Pekan Kebudayaan Daerah yang digelar selama dua hari, mulai tanggal 3 hingga 4 Agustus 2024 di Kabupaten Ngawi, berhasil menyedot perhatian ribuan pengunjung. Acara yang dipusatkan di Alun-alun Kabupaten Ngawi ini dibuka secara resmi oleh Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Jawa Timur, Bobby Soemiarsono.

Dalam sambutannya, Plh Gubernur Jawa Timur menekankan pentingnya melestarikan budaya dan lingkungan hidup. Gelaran ini menampilkan beragam kekayaan budaya Jawa Timur, sekaligus kita bisa melestaikan kebudayaan tersebut.

 “Festival Dewi Cemara ini sejalan dengan misi Jatim Harmoni yang bertujuan menjaga harmoni sosial dan alam dengan melestarikan kebudayaan dan lingkungan hidup,” ujar Bobby.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim, Evy Afianasari, menambahkan bahwa acara ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mengakomodir program unggulan, khususnya dalam pengembangan desa wisata.

“Kehadiran 32 desa wisata dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur dalam festival ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan, baik lokal maupun mancanegara,” ungkapnya.

Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memberikan apresiasi pelaksanaan Festival Dewi Cemara dan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Jatim Tahun 20204 di Kabupaten Ngawi.

“Saya selaku Mentri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia mengapresiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, serta seluruh stakeholder atas penyelenggaraan kegiatan Festival Dewi Cemara dan Pekan Kebudayaan Daerah Provinsi Jatim tanggal 3 sampai 4 Agustus 2024 di alun-alun Kabupaten Ngawi Jawa Timur.,” ujar Menparekraf dalam sambutan virtual, Sabtu (3/8/2024).

Selama festival berlangsung, berbagai kegiatan menarik digelar, seperti pameran produk UMKM, pertunjukan seni budaya, lomba-lomba, dan kuliner khas Jawa Timur. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati keindahan alam Kabupaten Ngawi dan mengunjungi sejumlah destinasi wisata yang ada di sekitar lokasi acara.

“ Semoga dengan giat ini, Ngawi menjadi terkenal dengan destinasi yang bisa dinikmati para pengunjung dari berbagai daerah yang meramaikan Dewi Cemara ini,” tambahnya.

Dari rangkaian yang ada salah satu kegiatan inti dari Festival dewi Cemara ini adalah pameran desa wisata. Dimana Desa Wisata yang turut berpartisipasi dapat memamerkan dan menjual produk – produk unggulan. Tidak hanya berupa makanan, minuman, dan kerajinan, melainkan juga produk paket – paket wisata di Desa Wisata.

Selain Pameran, akan ada kegiatan Sarasehan, Virtual Tour yang dimana akan mempromosikan potensi desa wisata melalui video. Dalam paparannya pekan Kebudayaan Daerah pada tahun ini, yang memiliki tema “Pelumbungan Budaya Jaranan Jawa Timur”.  Dalam setiap kegiatan ini diharapkan bisa menjadi inspirasi pelaku usaha dan pelaku wisata dalam mengembangkan usahanya dengan keberhasilkan dari daerah lain.

 “Kebudayaan bukan lagi hanya tentang pembelajaran dan pelestarian, melainkan tentang pembelajaran, pertukaran, dan pertumbuhan bersama, sehingga pelumbungan merupakan konsep yang diangkat dalam Pekan Kebudayaan Nasional (PKN),” jelasnya.

Dalam pembukaan Festival Dewi Cemara dan Pekan Kebudayaan Daerah ini akan ada penyerahan penghargaan seperti Apresiasi Seniman Difabel sebanyak 5 orang mendapatkan uang pembinaan, kemudian Apresiasi Peserta Pekan Kebudayaan Daerah Terpilih dengan 10 tim mendapatkan sertifikat dan 3 Pemenang lomba video jaranan mendapatkan sertifikat dan uang pembinaan

Selanjutnya Apresiasi Asosiasi pada 6 ketua asosiasi fasilitator Desa Wisata mendapatkan sertifikat Gubernur (Pokdarwis Jatim, EJEF, ASIDEWI, KIP Foundation, LSH ISNU Jatim, LSP PPN). Dan pada saat Penutupan Pameran ada diberikan penghargaan pada 10 Stand Terbaik, 3 Penjaga Stand Terbaik, dan 3 Produk Terunik. Kemudian Virtual Tourra pada 10 Penyaji Terbaik dan Apresiasi Fasilitator pada 5 Fasilitator Terbaik

Sementara itu Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono pada kesempatan itu menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Kabupaten Ngawi untuk menjadi tuan rumah acara ini.

“Kami sangat menghargai kesempatan ini, karena efek positifnya bagi masyarakat Kabupaten Ngawi sangat besar. Ini memberikan semangat bagi desa wisata untuk berkumpul dan saling berbagi pengalaman,” ujarnya.

Ony demikian penggilan akrab  Bupati Ngawi juga menyoroti pentingnya kesenian Jaranan sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan, terutama mengingat antusiasme masyarakat terhadap kesenian ini di media sosial.

Selain itu, Ony menekankan pentingnya mempromosikan destinasi wisata bersejarah di Kabupaten Ngawi, seperti Benteng Van den Bosch dan Alas Ketonggo Srigati.

Dengan adanya giat Festival Dewi Cemara dan Pekan Kebudayaan 2024 di Kabupaten yang di pimpinnya, Ony berharap peningkatan infrastruktur dan fasilitas wisata dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di daerah tersebut.

” Dengan semangat kebersamaan ini Kabupaten Ngawi akan terus berupaya memperbaiki destinasi wisata kami sehingga dapat menjadi sumber ekonomi kreatif bagi masyarakat setempat,” tambahnya. (Lbr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini