Meluasnya wabah PMK Dinas Perikanan dan Peternakan (DPP) Ngawi menargetkan pelaksanaan vaksin serentak bagi ternak guna mencegah penyebaran PMK, rencananya vaksin dilakukan pada akhir bulan Januari 2025.
Ratusan ternak sapi di Ngawi terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) jumlah kematian sapi akibat penyakit tersebut meningkat, pada Desember 2024 lalu terdapat 277 kasus dengan angka kematian 13 ekor sapi, sedangkan awal tahun 2025 ini tercatat 707 ekor sapi di Ngawi terpapar PMK, dari jumlah itu 83 mati, 185 sapi berhasil sembuh, dan sisanya masih dilakukan perawatan.
“ Petugas kami setiap ada laporan sudah terjun ke lapangan, memberikan penenangan kepada masyarakat, yaitu penyakit PMK ini bisa disembuhkan, jadi sudah diberikan sosialisasi kalau terjadi tanda-tanda begini, tindakannya begini,” ujar Kepala DPP Ngawi Eko Yudo Nurcahyo
Kepala DPP Ngawi Eko Yudo Nurcahyo mengatakan bahwa penyakit PMK bisa disembuhkan, namun memang dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam perawatan, saat ini DPP juga terus berupaya melakukan pengadaan vaksin yang ditargetkan akhir bulan Januari bisa dilakukan vaksinasi serentak. Disamping itu, upaya sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada peternak juga terus dilakukan, terlebih memang akan ada dampak setelah di vaksin, yakni nafsu makan berkurang pada hewan ternak.
“ Kemudian kami informasikan untuk vaksin ini pengadaan APBD sendiri, karena pusat belum jelas, jadi yang disediakan pemerintah pusat oktober sudah ekpired, 2025 ini kita pengadaan melalui APBD, dan nanti insyaallah akhir Januari ini sudah kita laksanakan vaksin untuk hewan yang sehat, vaksin ini ada efeknya, setelah di vaksin ini efeknya makannya tidak seger dan sebagainya,” ujarnya
Seperti diketahui kasus PMK semakin merebak diberbagai daerah, langkah pencegahan dengan screening terhadap lalu lintas ternak dan pasar hewan juga terus dilakukan. (Ehr)