Memasuki masa tanam, pihak petrokimia Gresik melakukan pengecekan gudang pupuk yang ada di Ngawi tepatnya di Jalan Raya Ngawi Caruban, Desa Sidokerto, Kecamatan Karangjati Ngawi. Hasilnya stok pupuk bersubsidi di Ngawi dipastikan jumlah stok saat ini tiga hingga empat kali dari jumlah kebutuhan.

General manager wilayah dua PT. Pupuk Indonesia Persero, Fickry Martawisuda menjelaskan tinjauan ke gudang pupuk tersebut untuk memastikan kesiapan masa tanam pada Oktober 2024 hingga Maret 2025. Diwilayah Ngawi terdapat dua gudang pupuk yakni di Karangjati dan Paron, sedangkan untuk jumlah stok yang ada saat ini terdiri dari urea 3.400 ton, MPK 5.600 ton dan organik 430 ton. Jumlah stok yang ada saat ini jika dibandingkan dengan kebutuhan bisa sampai tiga hingga 4 kali kebutuhan, sehingga sangat aman.

“ Musim tanam puncak di Oktober-Maret, saat ini kami meninjau salah satu gudang di Kabupaten Ngawi, ada dua gudang di Ngawi, di Sidokerto dan Paron, total stoknya di dua gudang tersebut urea sekitar 3.400 ton, MPK 5.600 ton, organiknya sekitar 430 ton, sehingga kami meastikan tidak ada kendala dari stok,” ujarnya

Seperti yang diketahui, Kabupaten Ngawi merupakan daerah penghasil padi tertinggi di Jawa Timur, sehingga kebutuhan ketercukupan pupuk subsidi sangat diperlukan dalam mendukunng peningkatan hasil pertanian.

“ Kami memiliki aplikasi ibuPers, jadi itu untuk memastikan amanah dari pemerintah, memastikan bahwa penyaluran pupuk bersubdisi ini dari hulu sampai ke petani tepat sasaran dan tidak ada penyalah gunaan, sehingga semua terkontrol oleh sistem,” pungkasnya

Pihaknya juga memastikan dalam penyaluran pupuk bersubsidi dilakukan sistem digitalisasi, sehingga bisa dipastikan proses dari hulu hingga petani dapat terpantau tepat sasaran serta tidak ada penyalahgunaan.(Ehr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini