BAHANAFM,NGAWI – Penindakan tegas Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Ngawi, dalam bersih peredaran narkoba dan menindaklanjuti perintah arahan dari Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jawa Timur. Rabu (13/4), Lapas Ngawi melaksanakan pengeledahan (razia) rutin dalam upaya mencegah sekaligus meminimalisir masuknya barang terlarang ke dalam Lapas Ngawi seperti HP, Narkoba dan senjata tajam. Razia dilaksanakan oleh tim Satopatnal dan seluruh pegawai Lapas Ngawi, baik pejabat strukutral, staf, dan regu pengamanan. Sasaran meliputi 3 kamar yakni kamar 20, kamar 4 dan kamar 5. Pelaksanaan giat tetap mengedepankan Humanis.

“Untuk menjaga stabilitas keamanan, kita lakukan razia benda terlarang yaitu HP, narkoba, senjata tajam dan benda terlarang lainnya agar Lapas Ngawi aman dan kondusif” Pesan Kalapas melalui Ka.KPLP Hendra Susilo Nugroho dalam apel pagi ini.

Guna menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan Lapas Ngawi, jajaran Lapas Ngawi rutin melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kamar hunian. Razia dilakukan sesuai SOP dan secara humanis seluruh petugas di libatkan dalam giat dengan mengumpulkan warga binaan di lapangan dan memberi pengarahan tentang tata tertib di Lapas dan bahayanya jika barang tersebut berada area lapas Ngawi.

“Razia ini memastikan para narapidana dan pegawai Lapas terbebas dari penyalahgunaan narkoba dan kepemilikan benda terlarang,” tambah Kalapas IIB Ngawi .

Usai penyisiran barang di dalam kamar tidak ditemukan HP maupun narkoba, namun ada beberapa benda yg di larang dan bisa membahayakan adapun ditemukan benda terlarang lainnya seperti kipas angin, sendok steinlesteel, cukur jenggot, panic aluminium, stop kontak, ikat pinggang, botol kaca, dan tongkat besi.

“Benda-benda tersebut akan didata dan ditindaklanjuti oleh petugas Kamtib,” tegas Kalapas IIB Ngawi.

Terkait kunjungan keluarga napi, Hendra mengaku belum ada petunjuk dari pusat. Sejak pandemi, Lapas Kelas IIB Ngawi memang melarang kunjungan tatap muka keluarga napi. Prokes secara ketat diterapkan, agar klaster Corona bisa diminimalisir.

“Kami menunggu petunjuk pusat. Apabila kunjungan tatap muka sudah diperbolehkan, kami siap melaksanakannya,” pungkasnya.(ard)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini