Sebanyak 76 siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Magetan, Jawa Timur sayat tangan mereka sendiri,

Hal tersebut diketahui dari hasil screening, Dinas Kesehatan di Kabupaten Magetan di sejumlah sekolah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Rohmat Hidayat menjelaskan saat screening,yang dilakukan secara rutin, petugas kesehatan menemukan luka sayatan di lengan siswa siswi.

“Setelah ditanya sama petugas penyebabnya apa. Jawaban mereka ini mengejutkan sekali, bilangnya sengaja melukai tangganya sendiri dengan benda tajam karena ada permasalahan,” kata Rohmat.

Menurutnya alasan para siswa melukai tangan karena sejumlah masalah yang mereka hadapi.
Pengakuan mereka karena masalah dengan keluarga, teman, atau pacar. Realitanya seperti itu meski SMP mereka sudah memiliki pacar,” kata dia saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin (16/10/2023).Dari hasil screening, goresan dilakukan dengan menggunakan pecahan kaca, penggaris dan jarum. Kita belum tahu jarum apa yang digunakan, laporan yang saya terima ada 76 anak,” ujar dia.Untuk itu Dinas Kesehatan akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Kementerian Agama hingga pihak sekolah untuk melakukan bimbingan konseling terhadap siswa.
Kejadian siswa sayat tangannya juga terjadi pada 11 siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Situbondo. Psikolog Universitas Jember, Senny Weyara Dienda Saputri menyoroti insiden 11 siswa SD di Situbondo sayat tangan sendiri, usai nonton konten TikTok.
Berupa konten challenge yang sebetulnya berbahaya untuk anak-anak. Bahkan di luar negeri ada anak yang challenge menahan nafas paling lama, akhirnya ada yang bablas (meninggal dunia), termasuk suruh minum apa, memakai apa, bahkan sampai dipatok ular” ujar dia pada Selasa (3/10/2023), dikutip dari Tribun Jatim. (Msd/kompas)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini