Remaja pasangan kekasih di Ngawi tega bunuh dan kubur bayinya yang baru lahir di bawah pohon pisang pekarangan belakang rumah.
Warga Dusun Tapen, Desa Waruk tengah, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi digegerkan atas temuan mayat bayi laki-laki yang baru lahir dikubur di belakang rumah, bayi dikubur oleh pelaku berinisial AH (22) di bawah pohon pisang dibelakang rumahnya.
Petugas reskrim polres Ngawi, dan polsek Pangkur bersama petugas medis melakukan pembongkaran mayat bayi dan melakukan olah TKP dengan memasang garis polisi.
Polres Ngawi menetapkan pasangan kekasih tersebut sebagai tersangka terhadap bayinya yang baru dilahirkan, penetapan ini mendasar hasil autopsi dan pengakuan kedua tersangka. Tersangka yakni AH (22) warga desa Waruk Tengah, dan WR (20) warga Desa Pleset, Kecamatan Pangkur.
Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi Rahmanto menjelaskan hasil penyelidikan bahwa tersangka AH dan WR mengakui membekap mulut dan hidung bayinya setelah dilahirkan, hal ini diperkuat dengan hasil autopsi pihak RSUD Dr. Soeroto Ngawi.
“ Sempat dilakukan bongkar makam bayi tersebut, tersangka A dan tersangka W sepasang kekasih belum suami istri, hamil diluar nikah kemungkinan malu, maka bayi tersebut dibunuh dengan cara disumbat saluran nafasnya, dari hasil autopsi juga menyatakan hal yang sama,” ungkapnya
Setelah mengubur bayi tersebut tersangka AH mengantar WR ke Puskesmas Pangkur untuk mendapat perawatan karena mengalami pendarahan. Kapolres juga membenarkan bahwa WR masih berstatus mahasiswi.
“ Adanya laporan dari petugas puskesmas pangkur yang melapor ke kepala desa Pleset, bahwasanya ada warganya yang berobat ke puskesmas Pangkur karena keguguran, pihak medis curiga bahwa adanya pembunuhan,” terangnya
Tersangka AH kini sudah diamankan di Polres Ngawi, sedangkan tersangka WR kini masih menjalani perawatan di puskesmas Pangkur. Oleh polisi kedua tersangka dijerat pasal 338, 340, 341, 342 KUHP tentang pembunuhan dan UU perlindungan anak. (Ehr)
