Mengemis Satu Jam Dapat Rp 100 Ribu
Belasan pengemis berkumpul di depan Masjid Agung Baiturrahman selepas salat Jumat kemarin (11/3). Mengenakan pakaian lusuh, mereka menengadahkan tangan. Meminta uang kepada jemaah yang keluar dari depan tiga gerbang masjid berkapasitas sekitar 3.000 orang itu.
Herlinda, 37, salah satunya. Warga Desa Jaten, Jogorogo, itu memanfaatkan ramainya jemaah salat Jumat. Kurang lebih satu jam di depan Masjid Agung, dia mengantongi uang Rp 100 ribu. Hasil yang tidak mungkin didapatkan ketika mengemis di traffic light dengan jangka waktu sama. ‘’Cuma Jumat saja datang ke sini (Masjid Agung, Red),’’ ujarnya.
Pengemis bukan hanya dari Ngawi. Katemi yang asal Nganjuk, misalnya. Perempuan 46 tahun itu sengaja mengemis di Masjid Agung saban Jumat lantaran hasilnya lebih banyak. Dia tidak kapok kejar-kejaran dan ditangkap satpol PP. ‘’Diberi pembinaan, tapi karena ini pekerjaan saya, mau bagaimana lagi,’’ ucapnya.
Kepala Dinas Sosial Ngawi Budi Santoso mengungkapkan, penanganan para gelandangan dan pengemis (gepeng) telah dilakukan maksimal. Namun, mereka tetap kembali ke jalan. ‘’Ini masalah mental,’’ sebutnya.
Budi mengimbau warga untuk tidak memberikan uang kepada pengemis di tempat umum. ‘’Bukannya melarang untuk beramal, tapi lebih baik disalurkan melalui lembaga sosial atau keagamaan,’’ tuturnya.