BAHANAFM,NGAWI-Memperingati Hari Pers Nasional (HPN), PWI Ngawi bekerja sama dengan Dinas Komunikasi Informasi Statistik dan Persandian Kabupaten Ngawi, menutup rangkaian peringatan HPN 2022 dengan pemberian cenderamata dan sarasehan pers, Rabu (16/02). Cenderamata diberikan pada 3 OPD yang telah bersinergi dalam kegiatan PWI Ngawi. Cenderamata diberikan pada Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian.

Diungkapkan oleh Ketua PWI Ngawi, Kundari Pri Susanti, menjelaskan, tiga OPD itu memberikan kontribusi dalam kegiatan bersama PWI sepanjang 2021-2022.

Dinas Kominfo,Statistik dan Persandian tak diragukan memang menjadi mitra insan pers di banhak kegiatan, Dinas Kesehatan adalah OPD yang mendukung kesehatan wartawan di masa pandemi ini dengan melakukan vaksinasi tahap 1,2 dan 3 (booster).

Sedangkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebab menjadi mitra dalam pengembangan literasi, diantaranya dengan penyelenggaraan lomba geguritan pada Nopember 2021 lalu.

“Kami harap, sinergi akan terus berlanjut dengan cara dan pola-pola kegiatan bemanfaat dengan tetap menjaga sikap profesional,”tambahnya

Acara yang diikuti puluhan wartawan yang bertugas di wilayah Kabupaten Ngawi ini mengambil tema “Membentuk Pers Sehat, Inspiratif, Cerdas, dan Berwibawa di Era Digital”. Dengan menghadirkan tiga narasumber yaitu Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, wartawan senior Dahlan Iskan, dan Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim.

Agenda yang digelar di Pendopo Pemkab Ngawi tersebut dipandu langsung oleh Kundari Pri Susanti, Ketua PWI Ngawi. Ketua PWI Ngawi bertugas menjadi moderator dalam sarasehan tersebut Gelaran sarasehan pers itu juga sukses mendapatkan animo dari insan pers dari berbagai platform media. Bahkan PWI sekitar Mataraman, seperti Madiun Raya, Ponorogo dan Magetan juga ikut menghadiri.

“Kita sengaja dalam rangkaian peringatan HPN tahun ini menggelar sarasehan dengan tujuan sebagai ajang pembelajaran para aktivis jurnalis di Ngawi dengan menghadirkan wartawan senior,” jelas Kundari.

Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, mengawali paparannya menyatakan dukungan pada peningkatan kompetensi wartawan. Dia bahkan berjanji untuk segera memfasilitasi adanya uji kompetensi wartawan di Ngawi.

“Pers tentu kita jadikan mitra, sinergis dalam mendukung penyebarluasan informasi dan pembangunan daerah. Pers juga kita harapkan lebih banyak memberi berita positif dan inspiratif, faktual serta berimbang,” ungkapnya.

Ony Anwar juga menegaskan bahwa Pemkab Ngawi tidak anti kritik serta siap menerima masukan dari insan pers demi pembangunan daerah.

Ketua PWI Jawa Timur, Lutfil Hakim, menyatakan bahwa wartawan semestinya sadar bahwa membuat berita harus berpihak pada kepentingan publik dan kemanusiaan. Kode etik jurnalistik menjadi pegangan serta harus meningkatkan pengetahuan.

“Kritik sosial merupakan salah satu fungsi yang melekat pada tugas pers, profesinya juga dikepung berbagai aturan sehingga harus menjaga kaidah jurnalistik secara etik dan moral. Wartawan harus meningkatkan pengetahuan dan wawasannya,” ujarnya.

Sedangkan Dahlan Iskan, mengingatkan agar wartawan berpikiran terbuka terhadap perubahan zaman dan pengetahuan baru. Dia juga mengingatkan bahwa wartawan itu profesi, bukan hanya sekadar pekerjaan.

“Memahami bahwa pekerjaan wartawan sebagai profesi, akan menjadi jalan perjuangan demi kepentingan publik. Bila memandangnya semata sebagai pekerjaan maka tujuannya ya hanya materi atau uang,” tegasnya

Dalam acara itu, peserta dipersilakan menyampaikan pertanyaan pada ketiga narasumber Diharapkan sarasehan tersebut dapat menambah wawasan maupun pengetahuan bagi wartawan di Ngawi, khususnya anggota PWI.

Sebelumnya, PWI Ngawi juga menggelar serangkaian kegiatan untuk memperingati HPN, seperti vaksinasi ketiga (booster) bagi wartawan dan keluarga. Kegiatan itu juga di Pendopo Pemkab Ngawi pada 9 Februari lalu potong tumpeng oleh Wakil Bupati Ngawi. (Ard)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini