Bahananews,Ngawi – Bahananews,Ngawi – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Ngawi menggandeng Djoko Tetuko Ketua Dewan Kehormatan Provinsi PWI Jatim, mantan ketua KI Jatim, memberikan paparan ini bertujuan untuk memperkuat Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) kepada seluruh kepala desa yang ada di Kabupaten Ngawi.
Paparan itu diagendakan dalam kegiatan bimbingan teknis peningkatan kapasitas kepala desa yang digelar selama tiga hari mulai Rabu 26 hingga Jumat 28 Juni 2024 di Hotel Saphir, Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Ketua PWI Ngawi, Bayu Wijayanto, menyampaikan bahwa PWI berkomitmen untuk membantu desa dalam meningkatkan kualitas informasi publik. Ia mengatakan, PWI akan memberikan pelatihan kepada para Kades dan perangkat desa tentang KIP dan AI.
Bayu demikian panggilan akrabnya menambahkan, PWI juga akan membantu desa dalam membangun website desa dan media sosial desa. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan akses informasi bagi masyarakat desa.
Sementara itu, Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, menyempatkan ke kota gudeg untuk membuka bimtek peningkatan kapasitas kepala desa dengan KIP, Restorasi Justice dan Tata kelola agraria dalam sambutannya mengapresiasi kerjasama antara PWI, LBH Suara rakyat dan LSM Galang dan para Kades. Ia mengatakan, kerjasama ini merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan kualitas informasi publik di Kabupaten Ngawi dan permasalahan komplek terkait konflik yang bersinggungan dengan rakyat desa.
Antok demikian panggilan akrab wakil bupati Ngawi berharap, dengan kerjasama ini, desa-desa di Kabupaten Ngawi dapat menjadi desa yang informatif dan transparan.
Salah satu Kades yang mengikuti pelatihan ini, Triono, dari Desa Grudo Ngawi, mengatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi dirinya dan perangkat desa. Ia mengatakan, pelatihan ini memberikan pengetahuan baru tentang KIP dan AI.
Triono berharap, dengan pengetahuan baru ini, ia dapat meningkatkan kualitas informasi publik di desanya.
Kerjasama antara PWI dan para Kades se-Kabupaten Ngawi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Dengan meningkatkan kualitas informasi publik, diharapkan desa-desa di Indonesia dapat menjadi desa yang lebih maju dan sejahtera.
Sementara pada hari kedua bimtek diisi oleh tata kelola agraria yang diisi oleh Murtoyo A.prtnh menjelaskan tentang e sertifikat serta apk sentuh tanahku yang didengungkan oleh BPR agar mempermudah pengurusan tanah dan sekaligus mengikuti perkembangan Iptek sekarang ini.
“Dengan sentuh tanahku ini mempermudah pengurusan sertifikat pemohon tanpa harus membawa fisik baik di BPR dan perbankan,” jelas Murtoyo.
Sementara Ketua LBH Suara Rakyat, Aswan Hadi Najamuddin mengatakan paparan itu dimaksudkan agar kepala desa yang rentan menghadapi persoalan masyarakat mampu menjadi mediator Restoratif Justice (RJ).
“Kepala desa banyak menghadapi persoalan di dalam mengemban tugas, terutama perselisihan dalam masyarakat. Maka diharapkan pelatihan ini dapat memberikan solusi tanpa harus ke pengadilan,” kata Najam.
“Maka diharapkan untuk tindak pidana kecil bisa diselesaikan oleh kepala desa dengan kata lain restoratif justice,” sambungnya.
Selain itu masih kata Najam, paparan dan bimbingan ini diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan dan stabilitas keamanan di wilayah desa.
“Maka dari itu paparan ini juga kami undang sebagai narasumber dari kejaksaan, kepolisian dan praktisi hukum,” tutupnya. (Ehr)