BAHANAFM,NGAWI- Warga Desa Tempuran Paron Ngawi dikejutkan dengan penemuan mayat laki-laki di jalur kereta api km 188.2 masuk Dusun Melikan, korban diduga bunuh diri ini adalah pelaku pembunuhan wanita paruh baya di warung dawet. Malam kejadian saksi warga Indra Setiawan 38th warga Desa Gelung mengetahui korban tengah mondar-mandir disekitar lokasi, nampak kebingungan.
“Sebelum kejadian korban ini berjalan ketimur kemudian balik lagi kebarat dengan sesekali menunduk dan menengadah,”ungkap Indra kepada petugas.
Disaat KA GAJAYANA melintas jurusan Malang – Jakarta sekitar pukul 19.00 WIB, tiba-tiba korban mendekat dan kemudian terhempas beberapa meter. Melihat kejadian tersebut warga langsung mengecek korban, namun jiwanya sudah tidak dapat tertolong. Korban dengan tanpa identitas ini alami muka hancur separo, kaki dan tangan patah. Petugas yang mendapat laporan atas kejadian dari Supriyadi Kasun Melikan, langsung datang kelokasi kejadian dan melaksanakan olah kejadian perkara.
“Terdengar suara brak, korban terlempar beberapa meter dan meninggal,”tambah Indra.
Petugas yang datang ke lokasi kejadian mendapati pisau dapur yang tidak jauh dari korban, dan 1 unit kendaraan grand Impress Nopol AE 4842 LV yang diparkirkan korban di bawah bambu. Mendasar ciri-ciri korban yang mencurigakan mengarah kepada pelaku pembunuhan di jalur Ngawi-Magetan tepatnya di warung dawet aren Pak Parno. Petugas berinisiatif memanggil saksi warga tetangga korban, yang beralamat Dusun/ Desa Klitik Geneng Ngawi. Mendasar dari keterangan Arif dan Danang keduanya menyakini bahwa korban adalah bernama Teguh Wibowo. Teguh demikian panggilan akrab korban bunuh diri ke KA Gajayana adalah suami dari korban dugaan pembunuhan atas nama Tanti Rachmawati 41 th warga Desa Keraswetan, Geneng, Ngawi.
“Dari keterangan saksi tetangga korban, Mr X ini adalah Teguh Wibowo warga asal Desa Klitik,”jelas Yusna petugas medis Paron.
Seperti pemberitaan sebelumnnya korban dugaan pembunuhan di warung dawet Tempuran paron mengakibatkan korban TRA meninggal dengan luka yang cukup parah, pada bagian kepala dan tangan korban. Korban yang masih tercatat sebagai pegawai bagian entry BPKB di samsat Ngawi ini masih proses visum, pasalnya pelaku usai melakukan kejadian tersebut lari dalam pengejaran petugas.
“Hingga saat ini masih masih menunggu hasil visum dari tenaga medis, dan benar korban adalah pegawai hororer samsat Ngawi,”tegas Kapolres Ngawi. (ard)