BAHANAFM,NGAWI – Menjadi peringkat 22 dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur menjadi semangat tersendiri bagi wakil Bupati Ngawi dalam mengentaskan kemiskinan. Terlebih lagi sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) sedikitnya 130 ribu warga kabupaten ini masuk kategori prasejahtera.
130 ini bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya naik sekitar 15,5 persen dibandingkan periode sebelumnya 128 ribu warga miskin.
‘’Kami masih berusaha mencari solusi agar menekan angka kemiskinan di Kabupaten Ngawi,’’ungkap Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, Rabu(26/1/2022).
Wakil Bupati Ngawi menjelaskan, pengentasaan kemiskinan harus menjadi tanggung jawab bersama dan diawali dari pemerintahan tingkat terkecil yakni desa. Tertinggi kemiskinan secara kuantitas yakni terjadi Kec. Paron, Kec. Kedunggalar, Kec. Sine, Kec. Widodaren dan Kec. Kendal sedangkan secara kualitas terjadi di Kec. Bringin, Pitu, dan Karangayar.
“Pengentasan kemiskinan di Kabupaten Ngawi cukup komplek ada kemiskinan secara kualitas dan ada secara kuantitas 2 sektor tersebut dengan penanganan berbeda pula,”tambah Wakil Bupati Ngawi.
Mendasar hal tersebut, pihaknya saat ini intens dengan pembentukan pendampingan di tingkat desa untuk verifikasi dan validasi berbasis data kemiskinan di Kabupaten Ngawi, diakuinya sampai saat sekarang masih ada kerancuan data. Secara fakta daerah utara Bengawan Solo lebih ada kesulitan perekonomian ditunjang dengan karakteriktik tanah dan air dibandingkan daerah Ngawi sebelah selatan.
“Saya melihat kenapa Kecamatan Kasreman tidak menjadi daerah tingkat kemiskinan yang sebenarnya daerah tersebut sama halnya dengan kecamatan Pitu dan Karangayar,”tambah Antok demikian panggilan akrab Wakil Bupati Ngawi.
Dari data tersebut akan di ketahui daerah mana yang mengalami kemiskinan terparah, kedepan pihaknya berencana dan di tuangkan dalam peraturan daerah yakni kebijakan pengentasan kemiskinan dengan pembangunanan 2 rumah tidak layak huni untuk setiap desa. Sehingga dalam 1 tahun sudah bisa membangun 426 rumah yang terbagi di 213 desa di Kabupaten Ngawi.
“Diawali dengan pembangunan RLTH di tiapa desa ini diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Ngawi,”tegasnya.(ard)