Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ngawi membutuhkan anggaran Rp 250 milyar jika harus menuntaskan pembangunan atau rehap secara menyeluruh, baik tingkat SD maupun SMP, jenis kerusakan bervariasi namun paling banyak pada bagian atap.
Berdasarkan data jumlah SD dan SMP baik negeri dan juga swasta di Kabupaten Ngawi, tercatat untuk jumlah SD 506 sekolah, 100 diantaranya rusak. Dan 88 SMP 10 diantaranya masih ada kerusakan.
“ SD kurang 100 an, SMP 10 itu mungkin sekitar Rp 250 milyar tuntas.” Ujar Sumarsono Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi
Jenis kerusakan bervariasi mulai bagian atap, dinding, dan lantai. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ngawi Sumarsono menjelaskan jumlah kerusakan pada sekolah terus menurun seiring dengan intervensi yang dilakukan pemerintah, baik melalui APBD maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat.
Sedangkan, dari ratusan sekolah yang masih dalam kondisi rusak tersebut merupakan hasil invertarisir dari Dinas Pendidikan dengan Dinas Pekerjaan Umum, kerusakannya meliputi bagian atap, dinding, dan lantai. Baik ruang kelas, ruang guru maupun perpustakaan.
“ Masing-masing sekolah sudah ada perhitungan anggaran, ada presentase kerusakan sekolah itu kita menggandeng PU dan kita sudah mendapatkan rekomendasi dari Dinas PUPR. “
Menurutnya tahun ini melalui DAK Rp 24 milyar telah dibangun 29 sekolah, terdiri dari 22 sekolah SD dan 7 SMP, sedangkan jika harus menuntaskan secara keseluruhan diperlukan anggaran sekitar Rp 200 milyar hingga 250 milyar.
Sementara itu, pengerjaan rehabilitasi dan pembangunan sekolah baik SD maupun SMP di tahun 2024 ini telah mencapai 85% hingga 90%. (Ehr)