BahanaNews, Ngawi – Kepala BPBD Ngawi, Anang Heri Prabowo menjelaskan sebanyak 217 desa kelurahan di kabupaten Ngawi, masih terdapat 44 desa yang sudah terbentuk Destana. Anang menyebut pihaknya akan mengupayakan pembentukan Destana sebagai langkah antisipasi bencana di masing-masing desa/kelurahan di kabupaten Ngawi.

“Di wilayah Kabupaten Ngawi dari 217 desa/kelurahan, hanya 44 desa yang ada Destana. Harapan kita tahun ini dan tahun depan mudah-mudahan di Kabupaten Ngawi sudah clear insyaAllah terkait pendirian Destana,” jelasnya pada Rabu, (12/10/2022).

Kepala BPBD tersebut menjelaskan upaya yang dilakukan pihaknya untuk membentuk Destana masih pada tahap melakukan koordinasi dengan Camat dan Kepala Desa di Kabupaten Ngawi.

“Mudah-mudahan bisa tercapai, ini masih kita komunikasikan dengan temen-temen Camat ataupun temen-temen Kepala Desa di wilayah Ngawi. Bagaimana pentingnya Destana apabila ada bencana atau kejadian seperti beberapa waktu yang lalu,” ujarnya

Pernyataan tersebut sekaligus mengingatkan kepada masyarakat bahwa Kabupaten Ngawi menempati kategori sedang dalam indeks risiko bencana Indonesia (IRBI) rilisan tahun 2020.

Sementara itu, Anang menambahkan terkait Call Center yang diupayakan pihaknya akan dilaksanakan tahun depan. Dalam hal ini, BPBD turut menggandeng pihak Kominfo untuk membantu penyebaran Call Center.

“Kemarin kita sudah komunikasi dengan temen temen Kominfo. Terkait dengan call center terkait pengaduan desa. untuk saat ini baru kita koordinasikan karena IT nya disana. Makanya kita usahakan kita minta untuk tahun depan bisa dilaksanakan,” tambahnya.

Pembentukan Destana yang diupayakan BPBD Ngawi tidak terlepas dari peran relawan. Sebanyak 22 organisasi relawan hingga ratusan relawan disebutkan Anang telah tersebar di Kabupaten Ngawi.

Destana menjadi fokus Pemkab dan BPBD Kabupaten Ngawi akibat banyaknya daerah yang rawan terdampak bencana hidrometeorologi. Dalam hal ini, Pemerintah daerah telah memetakan wilayah yang rawan diterjang angin puting beliung di awal musim penghujan tahun ini.

Diketahui bahwa Desa tangguh bencana (destana) adalah desa yang mampu untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir Sumber Daya Masyarakat (SDM) sebagai upaya mengurangi kerentanan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi resiko bencana. (Azza)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini