Angin puting beliung melanda Desa Dinden, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, merusak 12 rumah, sebagian besar pada atap. Peristiwa ini memicu kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga awal April.

Prila Yuda Putra, Kepala Pelaksana BPBD Ngawi membenarkan peristiwa tersebut. Berdasarkan laporan dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Ngawi, kerusakan rumah terdiri dari 8 rumah yang rusak ringan dan 4 rumah yang rusak sedang.

 ” Angin puting beliung yang terjadi di Desa Dinden, Dusun Dinden, RT 1 hingga RT 4 RW 2, mengakibatkan 12 rumah warga terdampak. Sebanyak 8 rumah rusak ringan, sementara 4 lainnya rusak sedang,” ujarnya

BPBD Ngawi bersama TNI, Polri, dan masyarakat setempat telah bergerak cepat untuk membersihkan reruntuhan bangunan. Selain itu, Dinas Sosial juga memberikan bantuan sembako dan matras kepada warga yang terdampak.

Yuda juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, mengingat cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi hingga menjelang Lebaran.

 “Menurut informasi dari BMKG, cuaca ekstrem ini diperkirakan akan berlangsung hingga awal April,” ungkapnya.

Berdasarkan data BPBD kewaspadaan peningkatan caca ekstrem meningkat di Jawa Timur khususnya Kabupaten Ngawi. Pihaknya menghimbau potensi hujan lebat, angin kencang, hujan es, banjir, tanah longsor dan pohon tumbang. Di hari yang sama di Kabupaten Madiun juga mengalami bencana banjir, banjir merendam Kelurahan Pilangbango, Kelurahan Kelun, dan Kelurahan Tawangrejo. Ketinggian air yang merendam mencapai 50 sentimeter. Hingga jalan penghubung Kota dan Kabupaten Madiun turut terputus.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi seluruh warga agar lebih waspada terhadap perubahan cuaca yang tidak terduga, terutama pada musim penghujan yang masih berlangsung.(Ehr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini