Bahananews,Ngawi – Seperti janji kepada warga Ngawi pada akhirnya Ganjar Pranowo datang langsung dalam Temu Kangen Barisan RT (Baret) di Gedung Olah Raga (GOR) Bung Hatta di Jalan Ir Soekarno atau Ring Road Ngawi, Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Minggu (16/7/2023). Antusias warga Ngawi sangat luar biasa,  hal ini terbukti dengan ribuan orang yang memandati ruangan GOR Bung Hatta tersebut.

Dengan antusias warga yang mencapai ribuan di GOR Bung Hatta,  Ganjar mengapresiasi pertemuan RT yang besar tersebut. Pasalnya  ia mengakui baru pertama kali ini menghadiri dan melihat langsung pertemuan pengurus Rukun Tetangga yang tingkatannya tak hanya desa atau kecamatan, melainkan kabupaten dengan skala pertemuan terbesar.

“Baru pertama kali seumur hidup saya, ini pertemuan RT yang sangat besar,” ungkap Gubernur Jawa Tengah itu.

Ganjar demikian panggilan akrabnya menceritakan sosok ayahnya yang dulu pernah menjadi Ketua RT. Pihaknya paham benar dengan kehadiran RT di tengah-tengah  sungguh penting dalam pemerintahan desa. Dia sempat berdialog dengan slaah satu Ketua RT.

“Ada yang bagus kebijakannya. Jika ada yang kesulitan bayar pajak bumi dan bangunan (PBB), ditalangi dulu pakai kas RT,” kata Ganjar.

Dia mengharapkan siapa saja bisa mendukung RT dalam mewujudkan kerukunan hidup di desa dan kelurahan. Apalagi di Ngawi, ada sekitar 5.608 rukun tetangga. Selain itu, dia mendukung RT agar punya media sosial untuk corong komunikasi dengan masyarakat luas. Baik tentang kebijakan RT atau pemberitahuan pada masyarakat.

“Sehingga masyarakat bisa mengakses dengan mudah informasi yang terdekat. Agar bisa menjawab keluhan-keluhan masyarakat,” katanya.

Di akhir, dia berharap, silaturahminya dengan warga Ngawi tak akan putus. Dia ingin masyarakat tetap mengingat kunjungannya di Ngawi.

Sementara pada siang harinya Ganjar Pranowo menari reog bersama ribuan warga di Kepatihan Ngawi, Minggu (16/7/2023). Ganjar didampingi Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Wabup Ngawi Dwi Rianto Jatmiko menari reog bersama 33 kelompok kesenian reog dan warga.

Terlihat Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mencontohkan gerakan tarian dengan membawa tali warok. Ganjar pun mengikuti gerakan itu meski belum tahu betul. Usai menari bersama, Ganjar pun dirubungi warga yang lagi-lagi ingin berfoto dan berjabat tangan.

Petugas kembali repot dengan antusias warga yang begitu semangat ingin menyambut Ganjar. Pun, Ganjar diundang ke panggung untuk memberikan sambutan.

Dalam sambutannya, Ganjar mengapresiasi betul bagi para pegiat seni teog dan warga tang sudah datang ke Kepatihan Ngawi. Meski Reog bukan kesenian asli Ngawi, dia mengapresiasi masyarakat yang melestarikan reog.

“Kalau kita orang luar Ngawi itu, mengenalnya Kartonyono. Kalau Reog itu kan di Ponorogo ya. Ponorogo sudah menyiapkan acara Reog yang lebih besar. Reog sudah terkenal di mana-mana. Bahkan sampai Suriname. Saya bangga dengan anak-anak muda itu menari dengan wajah yang seneng sekali,”ungkap Ganjar saat memberikan sambutan.

Setelah memberikan sambutan, Ganjar diajak Bupati Ngaei Ony untuk melaunching menu makanan tradisional khas Ngawi Sambel Welut.

“Padi di Ngawi sudah ditanam dengan cara organik, ekosistem sawah pun kembali bagus. Hingga kini banyak belutnya. Nah ini, jadi nilai plus bagi masyarakat. Dengan banyaknya belut, maka bisa jadi makanan olahan,” ungkap Bupati Ngawi Ony.

Pun, kemudian mereka mengajak warga untuk makan sambal welut bersama. Tersedia total 5.000 porsi untuk dimakan bersama masyarakat. (ard)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini