BAHANAFM,Ngawi – Selain persoalan pasokan yang turun, Yusuf menjelaskan lonjakan harga cabai juga disebabkan penyakit antraks yang menyerang tanaman cabai akibatnya capai 100 ribu perkilonya. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ngawi Yusuf Rosyadi, Harga tanaman sayur dengan jenis capai alami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu menyentuh 3 angka digit. Berdasarkan pemantuannya, di lapangan kenaikan ini dikarenakan pasokan Kabupaten Ngawi yang mengandalkan kabupaten Kediri dan Magetan, sedangkan di kedua Kabupaten tersebut alami penurunan jumlah panen.
“Menyentuh 3 digit yakni 100 perkilogramnya, karena Kabupaten Kediri dan Magetan menjadi pemasok Ngawi yang juga alami penurunan panen sehingga Ngawi menjadi imbasnya,” ungkap Yusuf. Kepala Disperindag Ngawi. (Rabu 08/06/2022)
Dari panatuan di pasar besar Ngawi, harga cabai merah keriting hari ini sebesar Rp 95 – 100 per kg, cabai merah besar sebesar Rp85.500 per kg, cabai rawit merah sebesar Rp80.000 per kg dan cabai rawit hijau sebesar Rp75.000.Tidak hanya pasokan dan penyakit yang dialami di 2 Kabupaten tersebut, sebab lain juga dikarenakan musim panen mundur yang biasanya panen pada bulan maret –april ternyata sekarang mei –juni.
“Panen mundur juga menjadi factor penyakit dan pasokan, jadwal panen juga berubah dari maret – april menjadi mei-juni,”tambah Yusuf.
Mendasar hal tersebut sebagai upaya pemerintah daerah dalam menekan harga cabai dipasaran yang diprediksi terus meningkat jelang Hari Raya Idul Adha. Pertama dengan menggiatkan kembali tata gema parut, sesuai dengan anjuran Bupati Ngawi yakni memaksimalkan halaman rumah dengan tanaman yang berguna bagi keluarga. Kedua dihimbau kepada warga masyarakat Ngawi, memanfaatkan cabai kering dengan estimasi warga yang relative murah.
“Kami hanya bisa menghimbau kepada warga Ngawi untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan ditanami sayuran dan mengkonsumsi cabai kering,” tegasnya. (Sindy)