Bahananews,Ngawi – Kondisi angkutan darat yang mulai terpuruk disebabkan oleh pandemi dan naiknya harga BBM membuat pihak penyedia layanan angkutan umum harus putar otak demi mempertahankan keuangan-nya.

Hal itu diungkapkan langsung oleh salah satu penyedia angkutan darat Andik Sudjatmiko manager operasional PT Andys Kencana Ngawi. Menyatakan bantuan dari pemerintah masih minim, walau pernah ada program angkutan gratis pada tahun 2020 namun sebagian tidak jalan akibat kurangnya anggaran daerah.

“Kami harus berinovasi, karena bantuan masih sangat kurang. Dan belum menyentuh angkutan orang, namun hanya berfokus pada angkutan barang”, katanya (5/10/2022).

Pasalnya Angkutan darat ngawi sudah terdampak karena tidak ada transportasi sama sekali tidak berjalan untuk sehari-hari, terlebih pembiayaan atau cost yang dikeluarkan untuk sekali jalan cukup besar.

Andik Sudjatmiko sendiri telah menemukan inovasi dengan menawarkan angkutan ramah anak, dengan menggandeng komite sekolah yang membutuhkan kendaraan umum, sebagai cara mempromosikan kepada orang tua siswa.

“Saya melihat ada komite sekolah yang ingin siswanya berangkat tetap waktu, aman, tidak naik motor, dan menambah benefitnya”, jelas andik.

Dengan begitu, mampu memberi tambahan untuk tetap bertahan walaupun secara bisnis rugi. Tapi untuk perbaikan, pajak, dan pembaharuan seperti penambahan trayek baru.

Menurut manager operasional PT Andys Kencana Ngawi, selama ini mobil sekolah masuk kategori kendaraan gelap (tidak berizin, tidak memiliki lembaga). Akan tetapi, pemerintah harus membuat kebijakan yang dapat membantu kendaraan resmi angkutan darat (antar kota, antar desa, dan sewa).

“Banyak angkutan gelap yang bekerjasama dengan beberapa sekolah. Karena kebijakan ada di tangan pemerintah perlu adanya kesinambungan agar bisa berjalan dengan baik”, pungkas andik sudjatmiko.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini