Jembatan Winong penghubung antara dua desa, yaitu Desa Ketanggu Kecamatan Sine, Ngawi dengan Desa Winong, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen Jawa Tengah ambrol diterjang banjir, akibatnya aktivitas kendaraan kini menjadi lumpuh.
Keadaan diperparah dengan ambrolnya jembatan pondokan yang tidak jauh dari jembatan winong akibat terjangan banjir. Sehingga akses jalan dari Kabupaten Ngawi menuju Kabupaten Sragen menjadi lumpuh, sejumlah kendaraan terpaksa harus berputar balik, karena akses jembatan tidak bisa dilalui dan harus menempuh jalan lainnya yang lebih jauh.
“ Air bah yang besar, tidak kuat lantai sungainya tergerus akhirnya jebol,” ujar Hanafi perangkat Desa setempat
Perangkat Desa Ketanggu Hanafi Setiawan mengaku sudah satu minggu ini jembatan winong sudah tidak bisa dilalui kendaraan karena pondasi ambrol semakin parah akibat diterjang banjir. Jembatan tersebut merupakan akses vital mengingat banyak warga sragen yang bersekolah di Ngawi dan sebaliknya. Sementara saat ini untuk menuju Kabupaten Ngawi atau sebaliknya pengendara harus melewati jalan alternatif lain yang lebih jauh, sejauh 5 km.
“ Ini sebetulnya jalur utama perbatasan Jawa Tengah – Jawa Timur dan jalur sangat sentral sekali, bagi Jawa Timur ini adalah jalur pariwisata bagi Sine, Jogorogo, Magetan. Bagi Jawa Tengah ini akses ke Sragen Solo jadi sangat vital sekali,” ujarnya
Sementara itu akibat intensitas hujan yang tinggi dengan durasi yang cukup lama membuat luapan air menggenangi beberapa Desa di Kabupaten Ngawi, diantaranya Dsn. Rejosari, Ds. Kaareman, Kec. Geneng. ( ketinggian ±10-15cm ) Jln Raya Ds. Simo, Kec. Kwadungan. ( Ketinggian ±15-20cm ) Jln Raya Ds. Klampisan, Kec. Geneng.( ketinggian ±15-20cm ) Dsn. Genyol, Ds. Kendung, Kec. Kwadungan. ( ketinggian ±10-15cm ) Dsn. Putat, Ds. Kendung, Kec. Kwadungan. ( ketinggian ±10-15 cm) Jln Desa waruk tengah, Kec. Pangkur ( menggenangi persawahan ±6 Ha) Ds. Pleset, Rt01/Rw01, Kec. Pangkur ( menggenggi persawahan ±4Ha ).
Masyarakat diharapkan waspada dalam menjalani aktivitas karena kondisi alam yang kurang baik. Mewaspadai adanya luapan air, tanah longsor dan banjir. (Ehr)