Bahananews,Ngawi – Sabtu pagi kantor desa Grudo Ngawi menjadi hari yang berbeda dengan hari-hari biasanya. Pasalnya mantan ketua KPK Agus Rahardjo bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat, dan para petani Ngawi, Sabtu(25/02/2023). Kedatangannya tersebut untuk memperkenalkan diri sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur pada 2024 mendatang.“Kedatangan saya hari ini adalah untuk memperkenalkan diri dan sekaligus menyampaikan maksud terkait dengan rencana saya untuk mencalonkan sebagai anggota DPD RI,”ungkap Agus Rahardjo.Sejumlah elemen tersebut diantaranya yaitu tokoh masyarakat desa setempat dan para petani padi hingga holtikultura. “Jadi kami juga berusaha menyerap aspirasi masyarakat, yang nantinya akan kami bantu perjuangkan jika kami dipercaya masyarakat untuk mewakili di DPD RI,” terangnya.Menurut Agus, selama ini masyarakat masih banyak yang tidak mengenal siapa calon DPD RI yang dipilihnya, sehingga yang terjadi yaitu masyarakat memilih hanya berdasarkan gambar yang mudah dikenali atau yang unik-unik.Pun demikian, Agus Rahardjo tak memungkiri, walau jumlah calon tidak sebanyak caleg, namun tingkat persaingan juga cukup ketat, apalagi untuk calon-calon incumbent akan berusaha keras untuk mempertahankan agar tetap bisa duduk di kursi DPD RI.Mantan Ketua KPK Agus Rahardjo menyambangi para petani yang tergabung di Gapoktan Makmur, Desa Grudo, Ngawi. Kedatangannya tersebut mendengar langsung keluhan para petani terhadap kondisi yang dialami. Masalah yang sering dan masih terjadi antara lain soal keterbatasan pupuk subsidi, distribusi yang tak tepat sasaran, juga harga gabah kering yang dinilai rendah. Banyak petani yang mengeluh sekarang sulit sekali mendapatkan pupuk, sudah mendapatkan tapi tidak sesuai dengan kebutuhan. ”Pihaknya berharap saat ini mekanisme pendistribusian pupuk bisa dirubah,” tambah Agus demikian panggilan akrabnya. Petani Ngawi mengaku merasa ditekan melalui kebijakan pemerintah. Terutama saat masa panen raya. Sejumlah petani di Ngawi wajib menjual gabah ke Bulog dengan harga yang relatif rendah.Padahal, jika di kalkulasi dengan biaya operasional, harga Bulog sangat tak sepadan. ”Karena itu, petani perlu bersatu untuk kompak, salah satunya menbentuk koperasi petani guna membeli gabah,” jelas Agus.Cara itu sekaligus untuk mencegah permainan tengkulak yang dinilai semata mencari keuntungan. Apalagi ketika stok pupuk subsidi mulai menipis. Mau tak mau petani menebus pupuk nonsubsidi yang lebih mahal.”Kebijakan subsidi pupuk lebih efektif jika langsung ke petani, bukan ke produsen,” tegasnya.Menjadi anggota DPD akan menjadi jembatan untuk mengatasi masalah subsidi pupuk bakal menjadi salah satu yang diperjuangkan Agus dalam menyambut Pemilu 2024. Mantan ketua KPK hendak maju dalam pemilihan anggota DPD Jatim. Pihaknya berharap warga Ngawi bisa menerimanya dan mendukung apa yang menjadi rencananya menjadi anggota DPD Jatim. ”Semoga warga Mataraman berkenan berjuang bersama, dan memperjuangkan apa yang jadi keinginan petani Ngawi,” terang Agus. (Ard)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini