Bahanafmngawi.com – Misteri temuan mayat seorang pria tak beridentitas dalam kondisi telah membusuk di kawasan hutan Petak 13c1 RPH Babadan, BPKH Geneng, masuk Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Senin (7/10/2024).
Seorang Relawan Kendal (Rekan), Syaiful, mengatakan mayat mister X itu pertama kali ditemukan oleh seorang pencari rumput di sekitar lokasi kejadian. Saat pertama kali ditemukan, pria tak dikenal itu dalam posisi tertelungkup dipinggir tebing tanah dengan kondisi tubuh yang sudah membusuk dan mengeluarkan bau tidak sedap.
“Kalau kronologi awalnya itu ada orang mencari rumput di sekitaran lokasi kejadian, lalu mencium bau tidak sedap kemudian dicari sumber bau tersebut. Nah ternyata ada mayat yang kondisinya sudah membusuk itu tergeletak dicerukan tebing tanah,” ujar Syaiful.
Setelah mendapat informasi ditemukannya mayat, para petugas dari Polsek Kendal, Koramil, petugas kesehatan dan sejumlah relawan langsung mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi dan mengidentifikasi mayat tersebut.
Meski demikian, jenazah pria itu belum diketahui pasti identitasnya. Pasalnya kondisi tubuh dan mukanya sudah rusak, serta tidak ditemukan identitas di sekitar lokasi kejadian. Hanya kain hitam yang sudah kusam yang terlihat membalut tubuhnya.
“Kalau kelihatannya itu orang yang sedang berteduh dengan posisi badan telengkup seperti orang tidur. Bisa jadi orang yang ke hutan kemudian kecapekan lalu istirahat di tempat itu kemudian meninggal tak diketahui orang,” imbuhnya.
Diperkirakan pria itu meninggal dunia sudah lebih dari dua pekan. Selain telah mengeluarkan aroma tidak sedap. Sebagian dari tubuh pria itu juga sudah mulai terlihat tulang-tulangnya, sehingga sulit untuk dikenali.
“Kelihatannya sudah lebih dari dua minggu [pekan] dia berada di situ. Soalnya tempat itu juga jarang dijamah orang. hanya orang yang mencari rumput atau orang yang mencari kayu bakar yang sering ke area hutan itu,” tandasnya.
Proses evakuasi mayat selesai sekitar Pukul 17.00 WIB dan kemudian dibawa ke kamar jenazah RSUD dr Soeroto Ngawi untuk dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab meninggalnya serta identitasnya. (Ehr)