Suasana RSUD dr Soeroto Ngawi mendadak panik pada Senin (21/10/2024), akibat plafon ambrol. Insiden yang terjadi di lantai dua rumah sakit tersebut mengakibatkan kepanikan di kalangan pasien dan pengunjung yang berusaha menyelamatkan diri.
Sri Sukatmiati, seorang pasien rawat jalan yang berada di lokasi, mengungkapkan bahwa kejadian tersebut berlangsung saat dirinya antre di ruang tunggu. Tak lama kemudian, terdengar suara keras yang berasal dari plafon yang jatuh.
“Tiba-tiba brak jatuh plafonya. Saya kira ada gempa, tapi kok tidak ada apa-apa. Ternyata ada plafon yang ambrol,” kata Sri.
Direktur RSUD dr Soeroto Ngawi, dr Indah Pitarti, yang dikonfirmasi terpisah, membenarkan ambrolnya plafon di rumah sakit tersebut. Ia menyebutkan bahwa terdapat tiga ruang rawat jalan yang plafonnya ambrol, yaitu poli bedah, poli jiwa, dan poli nyeri.
“Ini sebenarnya bangunan lama, bangunan tahun 2007 atau 2008. Sebenarnya sudah masuk mitigasi kita untuk direncanakan rehab karena ruang sebelahnya sudah dilakukan perbaikan,” jelas Indah.
Penanggungjawab sementara (Pjs) Bupati Ngawi, Tiat S. Suwardi mengatakan perbaikan plafon RSUD dr Soeroto Ngawi belum bisa dilaksanakan karena terkendala anggaran.
“ Dikarenakan anggaran pemkab Ngawi telah habis dan dana tidak terduga sudah digunakan, perbaikan atap RSUD dr Soeroto akan di anggarkan pada tahun depan, “
Sementara itu Yuwono Kartiko, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mengaku prihatin. Menurutnya kejadian itu sangat disayangkan apalagi terjadi di tempat yang menuntut pelayanan maksimal.
“ Seharusnya kejadian seperti ini bisa diprediksi sebelumnya. Apalagi itu terjadi bukan karena adanya bencana alam, namun karena usangnya bangunan,” ungkap King.
Atas kejadian itu, Ketua DPRD Ngawi yang juga politikus PDIP memerintahkan komisi yang membidangi untuk melakukan sidak ke lokasi kejadian dan melakukan asistensi supaya pembanguan kembali plafon itu bisa berjalan dengan baik. (Ehr)