BahanaNews, Ngawi – Cuaca ekstrem yang melanda beberapa daerah di Indonesia salah satunya Kabupaten Ngawi, pada Sabtu – Minggu sore (8-9/10/2022) dan , menyebabkan puluhan rumah mengalami kerusakan parah hingga robohkan rumah warga. Diungkapkan oleh Kepala BPBD Kabupaten Ngawi, Anang Heri Wibowo mencatat sebanyak 5 kecamatan terdampak hujan deras disertai angin kencang yakni Sine, Widodaren, Pangkur, Padas, dan Kasreman. Akibat bencana tersebut puluhan rumah alami rusak ringan, 18 rumah dengan kondisi rusak berat, 4 rumah roboh.
“Jadi itu, ada 4 rumah. kemudian yang 18 rumah rusak berat. Sementara data yang masuk ada 22 rumah termasuk rumah rusak berat maupun rumah roboh, kemudian untuk rusak ringan ada banyak”ungkap Kepala BPBD Ngawi Anang Heri Wibowo. Senin (10/10/2022)

Ditambahkan oleh Kepala BPBD Ngawi dalam pantuan anggotanya, hingga berita ini kami sampaikan tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka akibat cuaca ekstrem tersebut.
“Kemarin pagi kita sudah meninjau wilayah Padas yang rumah roboh dan wilayah Pangkur tengah. Himbauan dari Wakil Bupati kita terus melakukan pendataan dan harapan kita juga ada bantuan dari pemkab Ngawi,” ujarnya

Anang menjelaskan pihaknya masih mengupayakan tindakan pembersihan dan evakuasi rumah warga yang rusak dan alami kerobohan. Anang mengaku juga menggandeng relawan dan jajaran TNI Polri dalan membantu percepatan tindakan evakuasi.
“Kita sudah koordinasi dengan temen-temen yang di lapangan, mitigasi. Kita melibatkan lingkungan hidup, pendidikan dan kesehatan terkait akses pemerintahan yang terhambat untuk pelayanan baik pendidikan maupun kesehatan masyarakat,” jelasnya

Ditambahkan oleh kepala BPBD, dari bencana hujan deras disertai angin kencang di Kabupaten Ngawi tersebut mengalami kerugian hingga ratusan juta. Kerugiaan tersebut dialami oleh warga dikarenakan banyak atap yang terbang, rumah tertimpa pohon, hingga roboh.
“Untuk sementara, kita estimasi kerugian sekitar 500-600 juta,” jelasnya.

Menurut prakiraan BMKG Jawa Timur, selama sepekan kedepan Kabupaten Ngawi masih dengan situasi cuaca ekstrem. Anang berharap, bencana menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Ngawi bukan lembaga atau BPBD. Dalam waktu dekat pihaknya akan lakukan sosialisasi terkait antisipasi dan penanggulangan bencana agar dapat meminimalisir dampak pasca bencana.
“Makanya kita harus selalu memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya apabila ada bencana sewaktu-watu. Bagaimanapun kita harus tau cara evakuasi dari bencana, cara menghindar, dan bagaimana masyarakat bisa aman”, tegasnya (Azza)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini