Bahanangawifm.com – Dengan ditemukan suspec dan hasil yang telah keluar pemeriksaan labotarium Yogyakarta, Kabupaten Ngawi tidak lagi zona hijau dari penyakit mulut dan kuku (PMK). Data Dinas Peternakan dan Perikanan (DPP), sebanyak 49 ekor hewan ternak telah tertular. Diungkapkan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ngawi, Bonadi menyampaikan, sebelumnya sebanyak 18 sampel hewan ternak dikirim ke laboratorium Jogjakarta untuk dilakukan tes. Sampel yang dikirimkan hewan sapi, kambing, dan rusa pada 14 Juni 2022 kemarin. Kamis (16/6/2022
“Mengacu data kemarin sedikitnya 49 hewan ternak di Kabupaten Ngawi yang tertular PMK,”ungkap Bonadi.
49 hewan ternak terserang PMK tersebut diantaranya 2 ekor kambing, 41 ekor sapi, dan 6 ekor kerbau. Hewan ternak yang terpapar itu berasal dari 11 Kecamatan di Kabupaten Ngawi yang diantaranya Geneng, Kwadungan, Karangayar, Ngrambe, Ngawi, Karangjati, Gerih, Padas, Pangkur, Mantingan dan Widodaren. Bonadi menambahkan dari 11 kecamatan tersebut, Kecamatan Ngawi yang paling banyak dalam penyebaran PMK.
“Mayoritas hewan ternak yang terpapar di Kabupaten Ngawi adalah sapi, mendasar hal itu mengakibatkan status Kabupaten Ngawi menjadi coklat,”tambah Bonadi.
Bonadi menegaskan, DPP Kabupaten Ngawi terus melakukan upaya pencegahan agar PMK tidak semakin menyebar. Selain sosialisasi dan penyekatan hewan ternak, kini pasar hewan seluruh Ngawi ditutup untuk sementara waktu. Pihaknya berharap penutupan ini tidak terjadi selamanya dan PMK dapat segera hilang dari Ngawi, mendasar hari raya idul adha sudah dekat moment tersebut sangat dinanti-nanti oleh peternak hewan.
“Pasar hewan sementara ditutup sesuai dengan ajuran Gubernur Jatim, terkait darurat PMK,” tegasnya.
Jalan pencegahan dengan menggunakan vaksinasi hewan ternak di Ngawi, Bonadi belum bisa memberikan titik terang, pasalnya dengan alasan vaksin didatangkan dari luar negeri ditambah lagi dengan jumlah terbatas..
“Apabila vaksin itu turun, pasti dengan jumlah terbatas sesuai juknis prioritas utama kemungkinan vaksin untuk sapi perah,”jelas Bonadi. (IDR)