Bahananews, Ngawi – Genderang pelaksanaan pemilihan umum sudah mulai di tabuh, penyelenggara pemilihan umum tengah sibuk dengan tahapannya. Seperti apa yang dilaksanakan oleh Bawaslu Ngawi jelang pelaksanaan pemilihan 2024, tengah mempersiapkan pemetaan Indeks Kerawanan Politik (IKP) bekerjasama dengan Bakesbangpol, Polres, Kodim, BPBD dan para awak media.
Diungkapkan oleh Yusron Habibi selaku ketua Bawaslu Ngawi IKP ini sebagai produk panitia pengawasan pemilu yang bersumber dari berbagai pihak sehingga segala aspek potensi kerawanan Pemilu yang dapat kita cegah dan mencari solusi.
“Data yang terkumpul kita harapkan valid dan komperhensif sesuai pedoman yang disusun Bawaslu untuk menjadi laporan,”ungkap Yusron. Selasa (22/11/2022)
Ditambahkannya ketua bawaslu Ngawi IKP ini dilaksanakan secara serentak di seluruh penyelenggara pengawas yang melaksanakan pemilihan umum di tingkat kota/kabupaten. Pemetaan IKP sendiri tidak berhenti ditingkat Kabupaten saja namun menghimpun data dan melakukan pemetaan di area kecamatan hingga desa.
Yusron demikian panggilan akrabnya juga menegaskan bahwa beberapa indikator, di antaranya ujaran kebencian, hoaks, politik uang, dan politik identitas, harus menjadi perhatian.
“Jadi, saya minta beberapa tamu yang diundang ini bisa bekerja sama memperhatikan teori dan teknis yang disampaikan dengan berdiskusi bersama untuk menentukan kerawanan politik yang pernah terjadi ditahun politik lalu,”tegasnya.

Ditempat yang sama Syaifudin anggota Bawaslu Ngawi Kordiv Pencegahan, Parmas dan humas menambahkan IKP di tahun pemilu 2024 berdasarkan indicator yang diisi oleh stakeholder terlibat langsung dengan penyelenggaraan pemilihan umum, dari hasil diskusi tersebut dapat dirumuskan berbasis data dan tidak hanya asumsi.
“Indikator yang diisi benar-benar kejadian dilapangan dibuktikan dengan pemberitaan foto dan narasumber sehingga terbukti kevaliditasnya,”jelasnya.(ard)