Bahananews,Ngawi – Sorak sorai dari para pendukung sepak bola Indonesia pecah saat Irfan melesakkan bola ke gawang Thailand sehingga merubah kedudukan 3-2 atas Timnas Indonesia. Luapan kegembiraan pecah dari rumah Irfan Jauhari di Desa Kandangan, Kecamatan/Kabupaten Ngawi, tadi malam. Para warga yang berjumlah hampir lebih dari seratusan orang ini bergembira anak kebanggaan Kabupaten Ngawi Irfan yang masuk menggantikan Ramadhan Sananta di menit ke-55 memberikan hadiah memuaskan.
Para penonton dirumah Irfan mereka adalal para tetangga, saudara, dan penggemar sepak bola itu seakan larut dalam pertandingan penentu juara 1 dan 2 dalam laga final sepak bola putra SEA Games 2023 Kamboja.
Perjuangan Irfan pemuda 22 tahun silam ini, membawa timnas Indonesia U-22 unggul 3-2 dari Thailand U-22 dalam babak pertama perpanjangan waktu. Skor akhir 5-2 untuk kemenangan Garuda Muda Indonesia seakan memecah perjuangan bangsa ini setelah 32 tahun tidak pernah menorehkan juara dalam kejuaraan Asean ini.
Kebanggan keluarga dan para pendukung terasa dalam setelah para pemain timnas Indonesia mendapatkan hasil yang luar biasa yakni kalung emas di dada mereka.
”Kami sangat senang tidak rugi nobar dan Irfan berhasil mencetak gol emas,”ungkap Rustam warga Kandangan Ngawi.
Sementara Marsidi ayah Irfan merasa sangat senang bercampur bangga Irfan menyumbangkan beberapa gol untuk Indonesia. Hingga menuju final Irfan yang didapuk sebagai salah satu pemain Persis Solo sempat melesakkan gol saat berlaga denganFilipina 3-0.
”Kami sebagai orangtua sangat bangga dengan hasil yang ditorehkan oleh Irfan,” jelasnya.
Torehan emas untuk Indonesia membawa kemenangan Indonesia mampu memutus puasa gelar medali emas sepak bola SEA Games selama 32 tahun.
Pasalnya, medali emas tersebut menjadi yang pertama kalinya sejak SEA Games 1991. Kala itu, Indonesia juga sukses mengandaskan perlawanan Thailand.
Media ini juga menyoroti drama ketika official Indonesia mengira telah memenangkan pertandingan dengan berlari memasuki lapangan.
Padahal, wasit saat itu meniup peluit untuk tendangan bebas bagi Thailand, bukan tanda berakhirnya pertandingan.
Tak lama berselang, Thailand pun sukses menyamakan kedudukan dan memaksa laga dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Kemenangan Indonesia ini tidak hanya kemenangan yang sebatas SEA Games saja namun dunia atas sanksi FIFA bisa sedikit memberikan kepercayaan kepada Indonesia atas kasus Israel.
Indonesia memiliki misi besar untuk memenangi laga itu, selain puasa gelar puluhan tahun.
Misi yang dimaksudkan adalah mengembalikan kebanggaan sepak bola nasional setelah rentetan peristiwa.
The Straits Times menuliskan, kesuksesan ini datang di masa kelam Indonesia.
Pada Oktober 2022, 135 orang tewas di sebuah stadion di Jawa Timur ketika polisi menembakkan gas air mata, menyebabkan kericuhan di antara penonton.
Peristiwa selanjutnya adalah FIFA memindahkan Piala Dunia U-20 dari Indonesia karena banyak pihak yang menentang kehadiran Israel. (Ard)