BAHANAFM,NGAWI – Pasar Besar Ngawi baru sudah dibangun dan diperbaiki, namun para pedagang di sana sekarang mengeluh karena pembangunan yang masih ada kerusakan dan pengunjung semakin berkurang. Hal ini yang mengakibatkan keresahan para pedagang karena berdampak pada penghasilan mereka, sementara pasar – pasar modern berjaringan justru semakin banyak di Ngawi.
Menjawab keadaan tersebut Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, temui pedagang pasar besar Ngawi dengan berdialog di ruang tengah pintu masuk pasar besar Ngawi. Sabtu (04/06/2022).
“Kondisi atap sangat memprihatinkan ketika turun hujan, bahkan ada pedagang dan pengunjung terpeleset karena ada genangan air,”ungkap Yusuf Widodo sekertaris Paguyuban Pasar Besar Ngawi.
Yusuf demikian panggilan akrabnya menjelaskan keluhan para pedagang saat hujan turun tidak hanya atap pasar saja, tampias air hujan dari sisi pasar seringkali mengakibatkan tidak dapat dipergunakan untuk berjualan. Meski pasar sudah diperbaiki, nyatanya masih belum ramai pengunjung, dan banyak ditemukan masalah pasca pembangunan pasar.
“Bila situasi ini terus berkelanjutan, sangat mempengaruhi penghasilan dari pedagang yang notabene mereka mengandalkan penjulan di pasar,” jelasnya.
Pihaknya juga menyayangkan ketidak tegasan dari pengelola pasar yang membiarkan lapak/kios yang kosong selama berbulan-bulan. Karena masih banyak pedagang yang sampai sekarang belum membuka dan menempati lapaknya untuk berjualan sehingga pasar terlihat lenggang sepi.
“Saya meminta kepada Bapak Bupati untuk membuat peraturan yang nantinya mengatur perihal pedagang yang tidak menempati lapak untuk berjualan,”tegasnya.
Sementara Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono menerangkan dari belasan keluhan para pedagang, yang paling krusial harus segera diselesaikan adalah masalah atap bangunan pasar. Menurutnya penyerahan proyek dari PT. Urban kepada pemerintah daerah kabupaten Ngawi dilaksanakan pada bulan Juli mendatang,sehingga sisa waktu penyerahan tersebut harus tidak ada lagi keluhan atap yang dialami oleh pedagang pasar.
“Saat sekarang masih menjadi tanggungjawab PT.Urban untuk menyelesaikan target hingga tuntas, sebelum penyerahan dilakukan kepada pemerintah daerah” ungkap Bupati Ngawi.
Terkait dari tampias air hujan, tambah Bupati Ngawi pembangunan pasar sudah sesuai dengan perencanaan Bangunan Gedung Hijau (BGH) karena sudah sesuai masalah tersebut menjadi tanggungjawab pemerintah daerah setelah dilakukan penyerahan.
“permintaan – permintaan yang sudah sesuai dengan perencanaan tidak bisa kita rubah, solusinya nanti menjadi tanggung jawab pemda dalam merenovasi agar kiranya tidak tampias dengan penambahan teritisan air hujan,”tambahnya.
Tegas Bupati pemda akan urung memberikan tanda tangan sebagai tanda terima kepada PT. Urban, apabila keluhan pasca pembangunan yang menjadi tanggungjawabnya tidak tuntas. Setelah penyerahan Bupati Ngawi janji akan kembali melakukan pertemuan dengan pedagang pasar besar Ngawi, membahas perbaikan yang akan dilakukan untuk meningkatkan pengunjung.
“Setelah penyerahan, Bupati bersama pedagang duduk bersama untuk membahas hal-hal yang perlu direnovasi diluar perencanaan. Sehingga sama-sama nyaman dan aman pedagang dan pengunjung sehingga perekonomian di pasar berjalan dengan baik,” tegas Bupati Ngawi. (ard)