BAHANAFM, NGAWI – Guna antisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pasar hewan di Kabupaten Ngawi berlakukan sistem buka tutup. Diungkapkan oleh kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ngawi, Bonadi, saat dikonfirmasi mengatakan, saat ini Ngawi masih aman dari PMK. Belum ada laporan mengenai hewan ternak yang terpapar PMK. Kendati demikian sebagai langkah preventif, pihaknya telah bekerjasama dengan instansi terkait yakni Polres, TNI AD, Dinas Kesehatan dan Kejaksaan guna menekan penyebarannya.
“Kami sudah berkoordinasi dengan instansi dan lembaga terkait, bahwa untuk menghindari pasar hewan menjadi kluster PMK, kita berlakukan satu hari pasaran buka, dua hari pasaran tutup,”ungkap Bonadi, Jumat (3/6/2022).
Dijelakskan oleh Bonadi, sistem buka tutup pasar hewan itu diberlakukan dengan pertimbangan masa inkubasi virus PMK. Virus ini menurut Bonadi, mengalami masa inkubasi selama 1-14 hari. Sehingga dengan penutupan tersebut diharapkan bisa memutus mata rantai penyebaran virus ke hewan ternak di Ngawi, sehingga roda perekomian pasar hewan tetap berjalan.
“Dari hasil keterangan lembaga riset, virus tersebut hanya bertahan 1-14 apabila tidak menempel pada inang. Sehingga dengan penutupan tersebut secara tidak langsung memutus rantai penyebaran,”tambahnya.
Tidak hanya memberlakukan buka tutup pasar hewan, upaya pencegahan lainnya dengan menerapkan pos-pos penyekatan di sejumlah titik jalur lalu lintas hewan ke Kabupaten Ngawi. Hasil koordinasi dnegan pihak petugas, dinas peternakan dan perikanan Kabupaten Ngawi mendirikan Pos guna menghalau hewan ternak seperti sapi dari luar daerah. Selain tidak diperjualbelikan di pasar hewan di Ngawi, hewan ternak dari daerah terisolir akan berpikir 2 kali apabila masuk ke Ngawi.
“Bersama tim terpadu melakukan penyekatan check poin hewan ternak di Banyu Urip dan jembatan timbang Widodaren,” tegas Bonadi. (ard)