Bahanafmngawi.com- Diungkapkan oleh Bupati Ngawi, kota cerdas (smartcity) yang menjadi aplikasi yang menjadi salah satu progam unggulan khususnya meningkatkan pertanian. Smartcity menjadi progam dari Kementrian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia, dan Ngawi diharapkan masuk menjadi 100 kabupaten/kota yang memanfaatkan aplikasi tersebut. “Saya berharap smartcity ini bisa membantu warga Ngawi khususnya petani agar nantinya mengetahui perkembangan pupuk harga padi dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pertanian,”jelas Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Selasa (21/06/2022) Sementara ditempat yang sama Kepala Dinas Komunikasi,Infomatika dan Persandian Kabupaten Ngawi mengungkapkan untuk mempersiapkan Kabupaten Ngawi menjadi smart city, pihaknya masih melaksanakan bimbingan teknis kepada semua organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten Ngawi selama 2 hari (21-22 Juni 2022). Diharapkan implentasi penyusunan masterplan kota cerdas dengan progam unggulan berkaloborasi dengan semua OPD di Kabupaten Ngawi.

“Dengan adanya bimbingan teknis ini diharapkan menjadi satu visi dan misi agar kiranya smartcity Kabupaten Ngawi dapat terwujud,” Wahyu Sri Kuncoro Kadin Kominfo Ngawi. Dijelaskan oleh Bupati Ngawi Ony demikian panggilan akrabnya, Smartcity menjadi masterplan menjawab pertanyaan warga Ngawi, bisa dari permasalahan apa saja dari pertanian, peternakan pendidikan sehingga menjadi solusi yang kuantitatif. smartcity harus bisa menyelesaikan permasalahan kongkrit dilapangan dikarenakan Ngawi adalah kabupaten Agraris tidak lepas dari permasalahan pertanian. Diharapkan smartcity bisa menuntaskan permasalahan yang di hadapi oleh petani, dicontohkannya permasalahan pupuk yang langka dan bagaimana mendapatkannya. “Smartcity harus bekerja secara konkrit dilapangan, sehingga karena Ngawi mayoritas adalah petani dengan adanya aplikasi tersebut bisa menyelesaikan masalah tersebut,”jelas Bupati Ngawi. Tegas Bupati Ngawi smartcity ini nantinya memberikan pelayanan public kepada masyarakat sehingga dinas yang terintegrasi dengan aplikasi online, seperti Dipendukcapil, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Dinas pertanian. “Dinas yang berhubungan dengan layanan public menjadi OPD yang wajib masuk aplikasi ini yang merupakan salah satu pengembangan pelaksanaan program untuk menuju smart city,”tegasnya. (CDY)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini