Bahanafmngawi.com-Perasaan bahagia dan senang tergambar jelas saat Calon Jemaah Haji(CJH) asal Ngawi melaksanakan rukun Islam ke 5, setelah 2 tahun ini tidak bisa berangkat ke Tanah Suci Mekah dikarenakan pandemic Covid-19. Radio bahana FM Ngawi memiliki progam dengan tema Hallo Jemaah Haji Asal Ngawi, mendapat respon antusias guna mengetahui perkembangan langsung dari jemaah yang bisa di dengarkan oleh keluarga di Ngawi. Tidak hanya menjadi penyambung saja dengan mendengar audio, melalui aplikasi bit.ly/xspaceradio (Xspace) visual percakapan kami dengan jemaah terecord dan bisa dinikmati audio visual. Kesempatan pertama diceritakan oleh Yetty Fitria Suprapto CJH Ngawi ia menggambarkan  setiba di Mekah langsung dilakukan karangtina oleh pemerintah setempat, setelah menjalani beberapa waktu jemaah langsung menuju  hotel menjadi singgahan para jemaah. Diakuinya banyak yang harus dilalui oleh CJH bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sederet prasyarat harus dijalani pasca pandemic Covid-19 melanda.

“Karangtina dan prosedur sudah menjadi peraturan dan syarat yang harus dijalani sebelum melaksanakan ibadah Haji, alhamdulilah kami dinyatakan lolos dan bisa mengikuti rangkaian kegiatan ibadah Haji,”ungkap Yetty demikian panggilan akrab Kepala Cabang Bank Jatim Ngawi.

Yetty demikian panggilan akrabnya menjelaskan keberangkatannya ke tanah suci Mekah, tidak dari kabupaten Ngawi melainkan dari Kabupaten Nganjuk. Walaupun demikian pihaknya menyempatkan menyambangi saudara asal Ngawi yang juga melaksanakan ibadah haji. Sudah lebih dari 3 pekan tertanggal 7 Juni lalu berangkat dari pendopo, jemaah haji asal Ngawi dalam keadaan sehat.

“Alhamdulilah sempat bertemu dengan jemaah haji asal Ngawi dan semua dalam keadaan sehat,”tambah Yetty saat dihubungi penyiar Radio Bahana live hallo jemaah haji. Selasa(21/06/2022)

Diwaktu yang berbeda Mudrik Alfarizi pendamping dari KBIH Jabal Noor Ngawi menjelaskan sejak dibuka kembali Mekah tertanggal 8 Januari 2022 pasca pandemic Covid-19,banyak hal yang harus dilalui oleh jemaah untuk melaksanakan ibadah haji maupun umroh. Prosedur tersebut wajib dilalui dengan menaati ketentuan yang berlaku di Negara Arab. Protokol kesehatan masih dijalani dengan ketat, hanya saja social distancing yang tidak bisa terkontrol.

“Banyak prosedur dalam masa  Karantina hingga tes PCR,”jelasnya.Rabu(22/06/2022)

Tambah Faris demikian panggilan akrabnya, yang sering sekali mengantarkan CJH tahun Haji sekarang terasa berbeda. Menurutnya karena saat ini jemaah haji dibatasi untuk seluruh dunia, mengakibatkan yang biasanya dalam menjalankan rangkaian Haji padat ribuan jemaah menjadi longgar tidak berdesak-desakan.    

“Tahun haji sekarang tidak berdesak-desakan antar jemaah dan terkesan longgar,”tambahnya.

Faris menceritakan bahwa pada umumnya kegiatan haji sama seperti masa normal sebelum pandemi Covid-19. Beruntungnya saat ini, suasana ibadah tawaf dan sa’i tidak terlalu ramai.

“Selanjutnya tidak ada perubahan sama seperti haji di masa-masa normal lainnya, semuanya kami lakukan hanya dalam waktu tidak lebih dari 3 jam, alhamdulillah tawaf tidak terlalu penuh dan juga sa’i tidak penuh,”tegas Fariz.

Sebelum mengakhiri telewicara dengan penyiar radio bahana, Yetty Fitria Suprapto dan Mudrik Alfarizi meminta doa agar jemaah asal Ngawi bisa melaksanakan ibadah haji di Mekah dengan lancar dan pulang dengan selamat sampai tujuan serta menjadi Haji yang Mabrur. (Ard)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini