Pagi hari di Jakarta besok, Selasa 6 Februari 2024 diprediksi sebagian langitnya bakal berawan dan cerah berawan. Seperti itulah prakiraan cuaca besok.

Pada siang harinya, cuaca Jakarta berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) diprediksi turun hujan dengan intensitas ringan, kecuali Kepulauan Seribu berawan.Untuk cuaca Jakarta pada malamnya diprakirakan keseluruhannya berawan, kecuali Jakarta Barat cerah berawan.

“Waspada Potensi Hujan disertai Kilat atau Petir dengan intensitas ringan – sedang dalam durasi cukup lama,” terang BMKG.

Wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Jawa Barat pada pagi hari diprediksi cerah berawan, siang hujan berintensitas sedang, dan malamnya ringan. Lalu di Depok dan Kota Bogor, Jawa Barat diprakirakan cerah berawan di pagi, siang hujan sedang, dann malamnya berawan.

“Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada pagi, siang, hingga, menjelang malam hari di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang,” tegas BMKG.

Kemudian di Kota Tangerang, Banten langit paginya diprediksi berawan, siang hujan dengan intensitas sedang, dan malam harinya berawan tebal.

Pada dasarnya terang Erma, pola hujan diurnal di BMI mengikuti pola umum hujan di darat yang dipengaruhi oleh angin darat-laut dan gelombang gravitasi sehingga fase kejadian hujan adalah sore hari di atas darat dan pagi hari di atas laut.

Namun demikian, lanjut Erma, terdapat variasi fase hujan diurnal sehingga hujan maksimum di darat terjadi pada dinihari dengan frekuensi yang signifikan setara dengan 20 persen untuk wilayah di utara Jawa bagian barat termasuk DKI Jakarta.

Hujan dini hari yang turun dengan intensitas tinggi atau ekstrem (P99th) tersebut bahkan telah dibuktikan merupakan penyebab banjir besar di Jakarta pada 2007, 2013, 2014, 2020.

“Hasil kajian kami menunjukkan karakteristik utama hujan dinihari yang terjadi di utara Jawa bagian barat, yaitu pertama hujan mengalami propagasi yang kuat dari laut menuju darat maupun sebaliknya, kedua keacakan dalam hal fase terjadinya hujan pada rentang waktu dinihari antara 01.00–04.00 WIB, ketiga hujan dini hari memiliki keterkaitan yang kuat dengan hujan ekstrem yang memicu banjir besar di DKI Jakarta,” ucap Erma.

Dengan adanya kajian ini, Erma Yulihastin mengusulkan agar Indonesia membentuk Komite Cuaca Ekstrem.

(ans)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini