Bupati Ngawi : Tahun ini bertambah menjadi 600 Mahasiswa
Bahananews,Ngawi – Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono melaunching penyerahan Bantuan Langsung Tunai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (BLT DBHCHT) tahap 1 bagi 2.205 penerima dari buruh pabrik rokok dengan KTP serta domisili pabrik berada di Ngawi, bertempat di Pendopo Wedya Graha, Kamis (18/07/2024). Dinas Sosial Kabupaten Ngawi hari ini meluncurkan program beasiswa dan bantuan untuk petani tembakau di wilayahnya. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani tembakau dan keluarga mereka, serta untuk mendukung keberlanjutan industri tembakau di Ngawi.
Bantuan yang diberikan berupa dana tunai dan beasiswa pendidikan. Bantuan dana tunai diberikan kepada 1.200 petani tembakau, dengan masing-masing petani menerima Rp. 600.000. Beasiswa pendidikan diberikan kepada 100 mahasiswa berprestasi yang orang tuanya berprofesi sebagai petani tembakau, dengan masing-masing mahasiswa menerima Rp. 5.000.000.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Ngawi, Budi Santoso, mengatakan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Ngawi untuk membantu petani tembakau yang mengalami kesulitan ekonomi.
“Petani tembakau adalah salah satu pilar penting dalam perekonomian Kabupaten Ngawi,” kata Budi Santoso.
“Oleh karena itu, kami ingin membantu mereka untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka dan keluarga mereka.” tambahnya.
Budi Santoso juga berharap program ini dapat memotivasi anak-anak petani tembakau untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Dengan pendidikan yang tinggi, mereka dapat memiliki peluang yang lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan meningkatkan taraf hidup mereka,” jelasnya.
Program ini disambut dengan antusias oleh para petani tembakau di Ngawi. Salah satu petani tembakau, Bapak Supardi, mengatakan bahwa bantuan ini sangat bermanfaat bagi dirinya dan keluarganya.
“Bantuan ini sangat membantu kami untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Bapak Supardi. “Saya juga bersyukur anak saya bisa mendapatkan beasiswa pendidikan, sehingga dia bisa melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.”
Pemerintah Kabupaten Ngawi berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi para petani tembakau dan keluarganya, serta bagi industri tembakau di Ngawi secara keseluruhan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ony menyampaiakan, bahwa hal ini merupakan komitmen dari DBHCHT, yang memang diupayakan untuk kemaslahatan hilirisasi tembakau, mulai dari petani, buruh tanai maupun buruh pabrik rokok yang memang harus tercover lebih dulu.
“Kalau memang masih ada sisa, maka kita akan membuat payung hukum melalui Peraturan Bupati, yang diharapkan bisa merembet kepada masyarakat miskin yang lain, dan ini merupakan upaya pemerataan terkait bantuan yang bersumber dari dana cukai,” ungkap Bupati Ngawi.
Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, mengatakan program ini melanjutkan dari tahun sebelumnya. Jika pada tahun sebelumnya penerima hanya 300 mahasiswa, untuk tahun ini bertambah menjadi 600 mahasiswa.
“Dari awal total 661 anak yang mengajukan, Namun hanya 600 yang mendapatkan. ini masih ada 61 anak yang belum terkaver, ke depannya sudah dianggarkan Rp4 miliar untuk 800 anak-anak kita,” tambah Bupati yang bakal mancung lagi di pilkada mendatang.
Namun besaran yang diterima berbeda, tahun kemarin masing-masing mahasiswa menerima sebesar Rp10 juta per tahun. Sedangkan pada tahun ini, mahasiswa hanya mendapatkan beasiswa senilai Rp5 juta. ditambahkan Ony, keputusan tersebut diambil untuk menyesuaikan luasan wilayah Ngawi.
“Hari ini sudah kami sampaikan Program Beasiswa Pemerintah Daerah melalui Dinsos sejumlah Rp3 milliar dengan penerima 600 anak. Berbeda dengan tahun kemarin, tahun ini per orang per tahun mendapat Rp5 juta. Agar sama dengan wilayah lain,” tegas Bupati Ngawi. (Lbr)