Hujan deras beberapa hari terakhir menyebabkan longsor pada sayap jembatan penghubung Desa Bangunrejo Kidul dan Desa Kedunggalar, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi. Kerusakan parah memaksa akses jembatan ditutup demi keselamatan warga.
Menurut penuturan salah satu warga setempat, Wendy Rahardika, longsoran tersebut mencakup panjang sayap jembatan sekitar 5 hingga 10 meter dengan kedalaman hingga 10 meter dari sayap jembatan ke dasar sungai. Ia mengungkapkan bahwa kejadian ini berlangsung pada malam hari, antara pukul 14.00 hingga malam hari saat hujan deras mengguyur.
” Sayap jembatan yang longsor tadi malam panjangnya sekitar 5-10 meter, dengan kedalaman sekitar 10 meter. Untuk sementara, jembatan ini ditutup total. Tidak bisa dilalui oleh motor maupun mobil. Karena airnya meluap tinggi sampai ke jalan,” ujar Wendy.
Warga setempat terpaksa memutar arah sejauh sekitar 3 kilometer untuk dapat melanjutkan perjalanan. Penutupan akses ini dilakukan demi mencegah kecelakaan atau terperosoknya kendaraan yang melintas di sekitar area yang longsor.
Menanggapi kejadian ini, Ketua DPRD Ngawi, Yuwono Kartiko, langsung turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan kondisi jembatan. Yuwono menyampaikan keprihatinannya atas bencana tersebut dan mendesak agar Pemerintah Kabupaten Ngawi, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), segera bertindak untuk memperbaiki kerusakan.
” Ini adalah bencana yang memprihatinkan, karena air telah menggerus sayap jembatan yang menghubungkan Desa Bangunrejo dengan Desa Kedunggalar. Kami berharap Pemerintah Kabupaten Ngawi segera menurunkan tim untuk menangani kerusakan ini dan segera melakukan perbaikan,” ujarnya (25/02/2025)
Pihaknya juga menekankan pentingnya penanganan cepat untuk mencegah terjadinya longsor susulan yang dapat memutuskan akses jalan dan mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat yang bergantung pada jembatan tersebut. Pemerintah diharapkan segera mengambil langkah untuk memperbaiki sayap jembatan yang longsor agar akses kembali normal dalam waktu dekat.(Ehr)