BAHANAfm, Ngawi – Ratusan jabatan kepala sekolah di Ngawi kosong tidak ada pejabatnya, DPRD strasing kepada Dinas Pendidikan Ngawi untuk segera melakukan pengisian dengan alasan pentingnya seseorang dalam mengambil kebijakan. Diungkapkan oleh Slamet Riyanto selaku ketua komisi II DPRD Ngawi, saat ditemui diruang kerjanya mengungkapkan ada sekitar 119 sekolah negeri yang tidak ada kepala sekolahnya, pihaknya sudah menanyakan kepada dinas terkait dengan jawaban menunggu calon guru penggerak yang saat sekarang masih menjalani diklat.

“Kami sudah menanyakan kepada dinas pendidikan sejak bulan Juli, permintaannya sederhana segera diisi. Pasalnya kekosongan jabatan yang sudah lama untuk meminimalisir masalah pasti ada pekerjaan yang belum selesai dan sebaliknya pekerjaan baru sudah menanti,”ungkap legislator dari fraksi demokrasi perjuangan Ngawi. Rabu (31/08/2022)

Seyogyanya pengisian kepala sekolah dilaksanakan sebelum Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), ataupun sesudahnya dengan rentang waktu yang tidak lama. Kekosongan ini apabila dikaitkan dengan isu jual beli jabatan dikalangan pejabat Ngawi, sehingga membuat enggan guru mengisi jabatan tersebut. Dibantah oleh Slamet demikian panggilan akrab ketua Komisi II DPRD Ngawi, dijelaskannya isu itu tidak benar.

““ Tidak ada isu jual beli jabatan, hanya karena beban kerja para guru enggan menjadi kepala sekolah,”tambahnya.

Slamet menegaskan usai mendengar aspirasi para guru yang enggan menjadi kepala sekolah, dengan alasan beban kerja dan tanggung jawab. Seorang kepala sekolah saat sekarang cukup berat bila dibandingkan dengan tunjangan jabatan yang diterima.

“Beban tanggungjawab kepala sekolah saat sekarang berat apabila dibandingkan dengan tunjangan yang diterima,”tegasnya. (Ard)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini