Bahananews,Ngawi – Petani di Kabupaten Ngawi kembali bersatu dalam upaya membasmi hama tikus yang meresahkan. Gropyokan tikus serentak digeber di seluruh wilayah, dengan fokus pada zona merah serangan hama. Hal ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Penanganan Pengendalian Hama Tikus di Kabupaten Ngawi yang digelar awal Juni lalu.

Langkah ini diambil sebagai respons atas keluhan petani yang mengalami gagal panen akibat serangan tikus. Gropyokan tikus dilakukan secara manual dengan cara memburu tikus di sarang dan lubang-lubangnya. Petani diimbau untuk bergotong royong dan berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait, seperti perangkat desa, Babinsa, dan petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP).

Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, menekankan pentingnya sinergi dan komitmen bersama dalam penanggulangan hama tikus. Beliau pun menginstruksikan agar desa-desa di zona merah hama tikus memprioritaskan penggunaan Dana Desa untuk kegiatan pembasmian tikus.

” Pembasmian tikus menjadi tanggungjawab bersama, agar hama tikus tidak meluas di Ngawi,” ungkap Ony Anwar Harsono.

DKPP Ngawi juga aktif dalam mensosialisasikan metode gropyokan tikus sebagai alternatif dari penggunaan jebakan tikus beraliran listrik yang memakan korban jiwa. DKPP mendorong petani untuk lebih proaktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan langkah-langkah pencegahan hama tikus di lahan pertanian mereka.

Upaya pemberantasan hama tikus di Ngawi diharapkan dapat segera membuahkan hasil dan mengembalikan produktivitas pertanian di wilayah tersebut. Gropyokan tikus serentak ini menjadi simbol semangat pantang menyerah para petani dalam menghadapi tantangan hama yang mengganggu hasil panen mereka. Dalam waktu dekat ini, DKPP akan membangun rumah burung hantu untuk menjadi musuh alami tikus.

” Rumah burung hantu bisa dibangun dengan anggaran dana desa. Tapi harus ada pendampingan agar benar-benar ditempati,’’ ujarnya. (Lbr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini