Dalam rangka mencapai kemandirian pangan Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Zulkifli Hasan, dalam kunjungannya ke Lapangan Pangkur, Ngawi, mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga stabilitas ketahanan pangan di seluruh daerah, khususnya menjelang panen raya. (03/03/2025)
“ Saya minta Bupati selama bulan suci Ramadhan, bulan Maret akan terjadi panen raya hingga bulan April panen, kita minta Bupati setiap minggu rapat dengan camat dan kepala desa,” ujar Zulkifli Hasan.
Zulkifli menekankan bahwa setiap camat dan kepala desa diharapkan dapat memantau perkembangan panen di masing-masing desanya. Mereka harus siap melaporkan segala kejadian atau permasalahan yang terjadi, seperti harga gabah yang tidak sesuai dengan ketentuan.
” Panen harus dikontrol dengan cermat. Jika gabah dibeli dengan harga di bawah Rp6.500 per kilogram, apa masalahnya? Segera ditangani, bisa langsung menghubungi Bulog atau pihak terkait,” tambahnya.
Menteri Koordinator Perekonomian ini juga menekankan peran aparat keamanan dalam menjaga kestabilan harga dan distribusi pangan. Jika terdapat pabrik nakal, laporkan kepada pihak kepolisian, Kapolres bisa turun tangan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat akan memungkinkan negara mencapai swasembada pangan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan komitmen pemerintah dalam menjaga harga gabah yang stabil.
” Pemerintah melalui Bulog siap membeli 3 juta ton gabah setara beras dengan harga minimal Rp6.500 per kilogram. Kami juga siap menjaga agar harga gabah kering panen (GKP) tidak turun di bawah harga yang sudah ditentukan,” ujar Arief.
Dengan koordinasi yang baik dan pengawasan yang ketat, diharapkan Indonesia dapat mencapai kemandirian pangan yang berkelanjutan, serta menjaga harga pangan yang stabil, terlebih pada saat panen raya yang akan datang.(Ehr)