Kanker menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia dan bisa menyerang siapa saja. Kanker juga menjadi penyebab kematian yang cukup tinggi untuk wanita, terutama kanker serviks dan payudara.
Untuk mencegah tingginya angka kematian akibat kanker ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan akan menambah vaksin kanker serviks jadi salah satu vaksin wajib di Indonesia.
“Kita akan naikkan vaksin wajibnya dari 11 antigen menjadi 14, kita tambah vaksin (human papillomavirus) HPV, PCV sama rotavirus, terutama karena kematian kanker itu paling banyak wanita Indonesia karena kanker serviks sama payudara, serviks ada vaksinnya,” kata Budi dalam webinar Pertemuan Diaspora Kesehatan Indonesia Kawasan Amerika & EropaProgram wajib vaksin kanker ini diproyeksikan berjalan sejak 2021. Kendati demikian, pada 2021 lalu program ini baru berlangsung di dua provinsi dan lima kabupaten/kota.
Dengan diberlakukannya vaksin kanker ini, diharapkan bisa membantu mencegah masyarakat terutama wanita terserang salah satu penyakit paling mematikan di dunia.Pada 2018, data Globocan menyebut 18,1 juta kasus kanker baru tercatat. Dari angka itu, sebanyak 9,6 juta kematian dimana 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker.

Data tersebut juga menyatakan 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan, meninggal karena kanker.

Di tahun yang sama, Indonesia juga menempati urutan ke delapan di Asia Tenggara dan di Asia menempati urutan ke 23 sebagai masyarakat penderita kanker terbanyak.
Jadi Tersangka Kasus Minyak Goreng, Ini Profil dan Harta Kekayaan Dirjen Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana
Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia menetapkan 4 tersangka dalam kasus pelanggaran pemberian Fasilitas Ekspor Minyak Goreng 2021-2022.tersangka pertama adalah Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Indrasari Wisnu Wardhana.Selain itu, terdapat tiga tersangka yang merupakan petinggi di tiga perusahaan pengelolaan minyak kelapa sawit.
Profil Dirjen Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana
Indrasari Wisnu Wardhana dilantik menjadi Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada 6 Agustus 2019.Indrasari Wisnu Wardhana menggantikan Oke Nurwan yang saat itu dilantik menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendag.Serah terima jabatan dipimpin Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Oke Nurwan, pada 16 Januari 2018.Belum genap satu tahun, tepatnya pada 20 Juli 2018, Indrasari Wisnu Wardhana mengemban jabatan baru sebagai Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Indrasari jadi Komisaris PT Perkebunan Nusantara III
Tak hanya itu, Indrasari Wisnu Wardhana juga menjabat sebagai Komisaris PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III.Ia diangkat oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.Penunjukan itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor SK-398/MBU/10/2021 dan Nomor SK-399/MBU/10/2021 tanggal 10 Desember 2021.Surat itu berisi tentang Pengangkatan Komisaris Utama dan Pengangkatan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara III (Persero).
Harta kekayaan Indrasari Wisnu Wardhana
Dilansir dari laman resmi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Indrasari terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 2020.Saat itu, Indrasari menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga di Kemendag.Adapun total kekayaannya yaitu Rp 4,4 miliar (tepatnya Rp 4.487.912.637).Hartanya paling banyak berasal dari tanah dan bangunan senilai Rp 3,35 miliar.Tanah dan bangunan miliknya, dua di antaranya berada di Tangerang Selatan (Tangsel) dan satu di Kota Bogor.Selain itu, kekayaannya berupa kas dan setara kas sebanyak Rp 872 juta (tepatnya Rp 872.960.609).
Harta kekayaan Indrasari Wisnu Wardhana
Dilansir dari laman resmi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Indrasari terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 2020.Saat itu, Indrasari menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga di Kemendag.Adapun total kekayaannya yaitu Rp 4,4 miliar (tepatnya Rp 4.487.912.637).Hartanya paling banyak berasal dari tanah dan bangunan senilai Rp 3,35 miliar.Tanah dan bangunan miliknya, dua di antaranya berada di Tangerang Selatan (Tangsel) dan satu di Kota Bogor.Selain itu, kekayaannya berupa kas dan setara kas sebanyak Rp 872 juta (tepatnya Rp 872.960.609).Indrasari juga memiliki harta lainnya berupa satu unit motor merek Honda Scoopy 2016 senilai Rp 10,5 juta.Selain itu, ada mobil Honda Civic 2017 senilai Rp 435 juta. Dua kendaraan itu jika ditotal nilainya sebesar Rp 445 juta.Ia tercatat mempunyai harta bergerak lainnya sekitar Rp 68,2 juta.Selain itu, Indrasari juga memiliki utang sejumlah Rp 248 juta (Rp 248.747.972).

Data tersebut juga menyatakan 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan, meninggal karena kanker.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini