Bahananews,Ngawi – Pembangunan Mall Pelayanan Publik ( MPP ) Kabupaten Ngawi hingga mendekati penyerahan pada akhir tahun, belum kunjung selesai. Mendasar hal tersebut komisi III DPRD Ngawi melaksanakan sidak dalam pembangunannya yang berada eks simpang empat Kartoyono. Dalam inspeksi mendadak tersebut, anggota dewan menilai adanya hal yang perlu pembahasan dengan perangkat daerah, dijadwalkan dalam waktu dekat menggelar hearing.
“Dari hasil sidak dan menggelar hearing akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini, untuk mendapatkan pembangunan MPP yang berguna bagi masyarakat Ngawi,”ungkap ketua Komisi III DPRD Ngawi Yuwono Kartiko (01/08/2023)
Keterlambatan pembangunan diakui oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) diungkapkan oleh Yesi Widyarti selaku Kepala Bidang Tata Bangunan dan Bina Kontruksi. Dalam target per 1 Agustus 2023, pengerjaan sudah selesai untuk tahap kedua dengan capaian 35,7 %. Akan tetapi baru memasuki pembangunan 31,2 %, saat anggota dewan melakukan sidak.
“Benar pembangunan mengalami keterlambatan dengan deviasi capai 4,5 %,” jelas Yesi.
Keterlambatan ini dikarenakan sejumlah kendala yang dialami oleh CV Andys Kencana selaku kontraktor disaat dalam pengerjaan atap MPP.
“Atapnya masih kerangka diakuinya masih mengejar ketertinggalan,”tambahnya.
Komisi III juga penasaran tampilan kafe rooftop di lantai tiga sisi timur. Legislatif khawatir keberadaannya malah merusak eksterior bangunan MPP.
‘’Seandainya konsep kafe tidak sama dengan bangunan induk,’’ ucap legislator PDI Perjuangan tersebut.
Selepas mengecek pembangunan bangunan induk MPP, rombongan mendatangi dua bangunan di belakangnya. Keduanya calon kantor dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu (DPMPTSP) serta dinas kependudukan dan catatan sipil (dispendukcapil).
‘’Kami ingin memastikan kondisinya representatif karena ditempati instansi pelayanan,’’ jelasnya.
Lantai satu itu untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM), lantai dua untuk pelayanan, total ada 31 pelayananan. Lantai tiga di bagian timur terdapat cafe dengan konsep rooftop. Musala sudah kami sediakan. Kemudian, di tiap lantai ada delapan kamar mandi. (ard/adv)