Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Ngawi melakukan penyesuaian signifikan terkait pembagian menu makanan untuk siswa kelas bawah dan kelas atas. Kelas bawah yakni kelas 1 hingga 3 dan kelas atas yakni kelas 4 hingga 6.

Kepala Sekolah SDN Ngawi Purba, Mulyani, memberikan penjelasan mengenai perbedaan anggaran dan menu yang disajikan kepada siswa. Dari hasil pemantauan, Mulyani menyatakan bahwa anggaran makanan untuk siswa kelas atas jauh lebih besar dibandingkan dengan kelas bawah.

” Setelah kami hitung, perkiraan anggaran untuk kelas tinggi sekitar Rp 12.000 per siswa, sementara untuk kelas bawah hanya sekitar Rp 8.000. Ini menciptakan selisih Rp 2.000, yang membuat saya berpendapat bahwa kelebihan anggaran kelas atas mungkin diambilkan dari kelas bawah,” ungkap Mulyani.

Perbedaan anggaran ini berdampak pada isi menu yang diterima siswa. Untuk menu, siswa kelas bawah mendapatkan porsi telur, susu, kurma, dan satu pcs roti gandum. Sementara itu, siswa kelas atas mendapatkan dua pcs roti gandum ditambah pisang.

“ Isinya tadi ada telur, susu, kurma, roti gandum. Kemudian untuk kelas tinggi roti gandum ada 2 pcs dan ditambah dengan pisang. Jadi kalau diuangkan sekitar 2rb selisihnya,” ujarnya

Selain itu, Mulyani juga mengungkapkan adanya perbedaan jam kepulangan antara kedua kelompok siswa. Siswa kelas bawah pulang lebih pagi, yakni pada pukul 10.15, sementara siswa kelas atas baru pulang pada pukul 12.20.

Menariknya, Mulyani juga mengungkapkan inovasi yang dilakukan selama bulan Ramadhan. Untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG), menu yang disajikan berbeda dari biasanya. Siswa menerima paket makanan kering yang dapat dikonsumsi saat berbuka puasa. Makanan ini dirancang agar tetap aman dikonsumsi hingga sore hari, memberikan solusi praktis dan bergizi selama bulan Ramadhan.(Ehr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini