Bahananews,Ngawi – Diungkapkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Ngawi, Mohammad Sadli, pemeliharaan tugu simpang empat Kartonyono menghabiskan anggaran ratusan juga dikarenakan membutuhkan pengecatan khusus sepertihalnya badan kereta api. Guna pemeliharaan tersebut, DPUPR menganggarkan untuk pengecetan, pendempulan, perbaikan roda gigi agar tetap bisa memutar.
“Kami anggarkan senilai 125 juta untuk pengerjaan perbaikan tugu Kartoyono,”ungkap Sadli. Jumat (23/09/2022)
Beberapa minggu ini tugu icon warga Ngawi tengah dilakukan perbaikan dari pengelupasan cat, proses cukup lama karena harus dibakar untuk mempermudah pelepasan dempul enam gading. Ditambahkan oleh Sadli demikian panggilan akrab kepala DPUPR, biaya mahal dari pemeliharaan tugu gading ini dikarenakan bahan gading bukan metal atau fiber melainkan stainless. Pihaknya sudah memanggil beberapa pelaksana dan banyak pula yang mundur karena takut akan dikomplain dalam pengerjaannya.
“Banyak pelaksana yang mundur karena susahnya melakukan proses pengecatan,”tambahnya.
Guna mengantisipasi hal tersebut, DPUPR berinisiatif memanggil rekanan pengerjaan pengecatan badan kereta api, mendasar bahan dasar hampir sama dengan gading tugu Kartonyono.
“Materi sama dengan badan kereta api semoga bisa bertahan lebih 1-2 tahun pasca pengerjaan,”tegasnya.
Dijelaskan oleh Kepala DPUPR, anggaran pemeliharaan Tugu Kartonyono Ngawi bersumber dari APBD Kabupaten Ngawi. Anggaran yang disiapkan Rp 25 juta, untuk perawatan mesin penggerak saja. Sementara untuk pengecatan ulang berasal dari P-APBD 2022 Kabupaten Ngawi. Ditargetkan pengerjaan selesai pada akhir oktober 2022 mendatang. Guna memberikan keawetan selain penggunaan merk warna pelapis emas yang baik, pihaknya juga akan melapisi Tugu Gading Kartonyono dengan nano keramik.
“Tidak hanya cat yang bagus, icon Ngawi tersebut akan dilapisi nano keramik agar air tidak meresap sehingga cat lebih tahan lama,”jelasnya. (ard)